Jakarta, EKOIN.CO – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukuhkan perannya dalam pengabdian kepada masyarakat lewat partisipasi pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII. Program ini berlangsung sepanjang Juli 2025 di Sulawesi Selatan.
ITS mengirim dua mahasiswa sebagai delegasi, yaitu Safia Melati Dewi dari Departemen Fisika dan Sabrina Syafa dari Departemen Statistika Bisnis. Mereka terpilih berdasarkan rekam jejak akademik serta keterlibatan aktif dalam organisasi kemahasiswaan.
Safia ditugaskan di Desa Wanua Waru, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros. Sementara Sabrina ditempatkan di Pulau Laiya, Kabupaten Pangkep. Keduanya berada di wilayah Geopark Global UNESCO sejak 2023.
Program ini menjadi ruang kolaborasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Fokus kegiatan meliputi pelestarian budaya, konservasi alam, hingga pemberdayaan ekonomi lokal melalui edukasi dan pendampingan UMKM.
Prof Dr Nurul Jadid SSi MSc, Kepala Subdirektorat Pengabdian kepada Masyarakat ITS, menegaskan pentingnya penempatan mahasiswa di kawasan geopark. “Penempatan ini dilakukan oleh panitia pusat untuk membentuk tim lintas kampus yang merata,” jelasnya.
Berpijak pada Konservasi dan Potensi Wisata
Selama satu bulan, Safia dan Sabrina aktif dalam kegiatan pemetaan potensi lokal, promosi pariwisata berkelanjutan, dan penguatan komunitas berbasis budaya. Mereka juga mendampingi masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan sektor kreatif.
ITS menyiapkan mahasiswanya dengan pelatihan khusus menjelang keberangkatan. Materi meliputi komunikasi lintas budaya, keamanan lapangan, dan kepemimpinan berbasis kolaborasi. Hal ini demi memastikan kesiapan menyeluruh para peserta.
Dosen pembimbing KKN Kebangsaan ITS, Gita Widi Bhawika SST MMT CSCA, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan aktif para mahasiswa. “Di Maros, Safia terlibat dalam ekspedisi gua dan konservasi satwa endemik,” ungkap Gita.
Sementara di Pangkep, Sabrina menggali budaya pesisir seperti ritual Peca’ Syura sebagai materi promosi wisata lokal. Kegiatan ini dilakukan bersama masyarakat serta tim lintas universitas dari seluruh Indonesia.
Selain memperkuat semangat kebangsaan, program ini juga menjadi ruang nyata penerapan ilmu dalam konteks sosial dan geografis yang kompleks.
Kontribusi terhadap SDGs dan Pembentukan Karakter
Program ini selaras dengan tujuan SDGs nomor empat, yakni Pendidikan Berkualitas. Mahasiswa terlibat dalam pengembangan potensi desa dan peningkatan kesadaran terhadap konservasi berbasis masyarakat.
ITS mengharapkan mahasiswa mampu menjadi agen perubahan dengan memahami realitas sosial secara langsung. Mereka tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk menciptakan dampak.
“Mahasiswa tidak hanya membawa ilmu, tapi juga pulang dengan pengalaman dan nilai-nilai sosial yang akan berguna di masa depan,” pungkas Prof Nurul Jadid.
Partisipasi ITS dalam KKN Kebangsaan XIII 2025 memperlihatkan sinergi antara dunia akademik dan pengabdian nyata di masyarakat. Penempatan mahasiswa di kawasan geopark membentuk ruang belajar yang luas dan penuh tantangan. Pengalaman ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa dalam memahami keberagaman Indonesia.
Dengan keterlibatan di bidang konservasi, edukasi, dan pemberdayaan, program ini tak hanya berdampak lokal, tetapi juga global melalui kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. ITS turut memperkuat peran pendidikan tinggi sebagai pelopor perubahan sosial.
Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat menjadi cerminan visi ITS untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian dan semangat kolaborasi yang tinggi. KKN Kebangsaan menjadi jembatan konkret dari teori menuju praktik sosial yang inklusif dan berkelanjutan.(*)