JAKARTA, EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sedang menggelar Gebyar Lelang yang berlangsung mulai 12 September hingga 12 November 2025. Program ini menawarkan ribuan aset properti dengan harga yang sangat kompetitif di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif. Jumlah aset yang dilelang cukup besar, mencapai sekitar 2.000 unit, siap untuk dimiliki oleh masyarakat. Inisiatif ini merupakan upaya BSI untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin memiliki aset tetap berkualitas dan bernilai investasi tinggi.
Dalam pelaksanaan program ini, BSI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Penetapan Hak & Pendaftaran Tanah Kementerian ATR/BPN. Keterlibatan dua lembaga pemerintah ini bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan dan legalitas dalam setiap penyelenggaraan lelang. Kolaborasi ini memastikan bahwa seluruh proses lelang berjalan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Baca juga : BSI Scholarship Dukung Mahasiswa Berprestasi UI
Direktur Risk Management BSI Grandhis H. Harumansyah menjelaskan bahwa program ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan momen terbaik dalam mendapatkan aset properti berkualitas. “Dengan legalitas yang aman, harga yang kompetitif dan tentunya transparansi proses yang dilakukan melalui https://lelang.go.id/,” ujarnya. Hal ini menegaskan bahwa lelang yang diselenggarakan BSI tidak hanya menarik dari sisi harga, tetapi juga terjamin keamanannya.
Masyarakat dapat mengikuti program lelang ini dengan tahapan yang sederhana. Pertama, memilih aset yang diminati melalui website lelang BSI di https://infolelang.bankbsi.co.id/. Kedua, menghubungi petugas BSI pengelola aset sesuai dengan nomor kontak yang tertera pada website tersebut. Ketiga, mengikuti proses lelang aset agunan BSI melalui website lelang resmi DJKN di https://lelang.go.id/. Alur yang jelas ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam berpartisipasi.
Menjaga Kualitas Portofolio Pembiayaan dan Efisiensi Biaya
Program Gebyar Lelang ini juga menjadi langkah taktis bagi BSI untuk menjaga kualitas portofolio pembiayaan dan meningkatkan efisiensi biaya operasional. BSI berharap pemulihan aset ini dapat menembus nilai Rp500 miliar dengan frekuensi sebanyak 2.000 lelang. Aset yang ditawarkan beragam, terdiri dari rumah, apartemen, tanah, ruko, gudang, hingga kebun kelapa sawit. Berbagai pilihan ini memberikan fleksibilitas bagi calon pembeli untuk menemukan aset yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.
Katalog lelang yang lengkap bisa dilihat pada laman https://infolelang.bankbsi.co.id/. Di laman ini, masyarakat dapat menelusuri detail setiap aset yang dilelang, termasuk lokasi, spesifikasi, dan harga awal. Informasi yang transparan ini penting untuk membantu calon pembeli membuat keputusan yang tepat. Ketersediaan informasi yang mudah diakses juga menunjukkan komitmen BSI terhadap keterbukaan.
Grandhis H. Harumansyah juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BSI atau modus penipuan lainnya seputar proses lelang. Informasi yang akurat hanya bisa diakses melalui kanal-kanal resmi BSI. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses www.bankbsi.co.id atau media sosial resmi BSI. Informasi resmi juga bisa didapatkan melalui BSI Call 14040 dan WhatsApp di nomor 081584114040. Media sosial resmi BSI juga aktif memberikan informasi terbaru, termasuk di Facebook: Bank Syariah Indonesia, Instagram: @banksyariahindonesia dan @lifewithbsi, Twitter: @bankbsi_id, Tiktok: Lifewithbsi, dan Youtube: Bank Syariah Indonesia.
Peluang Investasi di Tengah Fluktuasi Ekonomi
Gebyar Lelang yang diselenggarakan BSI ini hadir di momen yang tepat. Di tengah fluktuasi ekonomi yang sering kali membuat masyarakat ragu untuk berinvestasi, program ini menawarkan jaminan keamanan dan harga yang kompetitif. Pembelian aset properti melalui lelang dapat menjadi strategi investasi yang cerdas. Apalagi dengan adanya jaminan legalitas dari DJKN dan Kementerian ATR/BPN, risiko yang dihadapi oleh calon pembeli menjadi lebih minim.
Kolaborasi antara BSI, DJKN, dan Kementerian ATR/BPN menciptakan sinergi yang kuat. BSI menyediakan aset berkualitas, sementara dua lembaga pemerintah lainnya memastikan proses lelang berjalan sesuai dengan aturan. Sinergi ini membangun kepercayaan publik terhadap proses lelang yang diselenggarakan. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan legalitas aset yang mereka beli.
Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah aset yang terjual atau target nilai yang tercapai. Lebih dari itu, keberhasilan sesungguhnya adalah ketika masyarakat dapat merasakan manfaat dari program ini. Memiliki rumah atau aset properti lain dengan harga terjangkau adalah impian banyak orang. Gebyar Lelang ini memberikan kesempatan untuk mewujudkan impian tersebut.
Program ini juga menunjukkan bahwa BSI memiliki cara inovatif dalam mengelola aset. Daripada membiarkan aset menumpuk, lelang menjadi solusi yang efektif untuk mengembalikan aset ke pasar dan mengoptimalkan nilai ekonominya. Ini juga membantu BSI dalam menjaga kesehatan portofolio pembiayaannya.
Bagi investor, lelang properti BSI bisa menjadi pintu masuk yang menjanjikan. Dengan beragamnya jenis aset yang ditawarkan, mereka dapat mendiversifikasi portofolio investasi mereka. Dari properti residensial hingga komersial, pilihan yang tersedia sangat luas. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan.
Secara keseluruhan, Gebyar Lelang BSI adalah inisiatif yang sangat positif. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi BSI sebagai perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan menawarkan aset properti yang berkualitas, terjamin legalitasnya, dan dengan harga yang kompetitif, BSI membantu masyarakat dalam memiliki aset impian mereka. Keberhasilan program ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan syariah.
Saran untuk BSI adalah terus memperluas jangkauan informasi mengenai program lelang ini. Pemanfaatan media sosial secara maksimal, selain kanal-kanal yang sudah ada, akan membantu menjangkau lebih banyak calon pembeli, terutama generasi muda yang aktif di platform digital. Selain itu, edukasi mengenai proses lelang yang aman dan transparan perlu terus digalakkan untuk meminimalkan risiko penipuan.
Kesimpulan dari program ini adalah bahwa BSI telah mengambil langkah strategis yang inovatif dan bermanfaat. Kolaborasi dengan DJKN dan Kementerian ATR/BPN memberikan nilai tambah yang signifikan. Dengan demikian, masyarakat mendapatkan jaminan keamanan dan legalitas. Gebyar Lelang ini juga menjadi bukti nyata komitmen BSI untuk melayani masyarakat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Inisiatif seperti ini harus terus dikembangkan dan dijadikan program berkelanjutan, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v