Kaltim, EKOIN.CO- Kunjungan kerja (Kunker) Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah yang didampingi Sekretaris Daerah Sunggono, dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Muhammad Taufik, ke kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur disambut Bupati baik oleh Bupati Haerul Warisin, didampingi Sekretaris Daerah Juaeni Taufik beserta jajarannya., Selasa (17/6/2025).
Dalam Agendanya, Pemkab Kutai Negara dan Pemkab Lombok Timur melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dan Perjanjian kerja sama antara kedua Pemda tentang sinergi pembangunan antar-daerah serta peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia bidang pertanian dan peternakan.
Dalam sambutannya, Haerul Warisin berharap kolaborasi yang disepakati nantinya akan membawa dampak positif di berbagai sektor bagi kedua pihak.
Dipaparkan Bupati Lotim Haerul Warisin mengatakan bahwa Lotim sebagai Kabupaten penyangga pangan nasional, dan juga merupakan penghasil tembakau Virginia terbaik ke dua di dunia, yang telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Pertanian.
“Saat ini populasi Sapi di Lombok Timur mencapai 150 ribu ekor sapi, dan menyuplai kebutuhan daging sapi di daerah lainnya. Pemda Lombok Timur optimis dapat memenuhi penyediaan daging sapi maupun bibit sapi untuk Kukar,” tegas Haerul Warisin.
Dilokasi yang sama, Bupati Kukar Edi Damansyah juga menjelaskan tentang potensi daerahnya Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu daerah otonom dengan 47 persen struktur ekonominya ditopang oleh industri ekstraktif seperti pertambangan minyak dan gas.
Dengan kondisi ini, Pemkab Kutai Kartanegara telah meletakkan fondasi dalam RPJMD tahun 2021–2026 untuk beralih ke sektor pertanian dan peternakan.
“Konsentrasi pada sektor pertanian dan peternakan adalah pengembangan peternakan.”Ujar Edi Dharmansyah.
Tak hanya itu, Edi Damansyah mengapresiasi ruang yang diberikan Bupati Lotim untuk kerja sama ini dan berharap dapat memperoleh kuota daging sapi dan bibit sapi dari Lombok Timur setiap tahunnya.
Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan mampu meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) peternak, melalui berbagai program pelatihan, mengingat tantangan SDM masih dihadapi di Kukar.
Edi Damansyah berharap program ini selanjutnya akan menjadi tonggak penting dalam kerja sama antar-daerah, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia peternakan, dengan melihat keberhasilan pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur dalam membina kelompok-kelompok ternak yang mandiri.
“Ini menunjukkan bahwa SDM adalah aktor kunci dalam setiap keberhasilan,” tegas Edi Damansyah. (EKOIN.CO)