Jakarta, EKOIN.CO – Instalasi seni berskala monumental karya seniman asal Italia, Paola Pivi, bertajuk Untitled (project for Echigo-Tsumari), resmi dipamerkan di Grand Palais, Paris, mulai 7 Juni hingga 7 September 2026. Karya ini hadir sebagai bagian dari pameran Euphoria: Art is in the Air yang diselenggarakan oleh Balloon Museum.
Ladder raksasa berwarna mencolok itu membentang lebih dari 20 meter dan tampak bersandar di sisi luar Grand Palais yang telah direnovasi. Instalasi tiup ini pertama kali ditampilkan pada tahun 2015 di Palazzo Strozzi, Florence, dan kini muncul kembali dalam skala dan konteks berbeda.
Karya tersebut seolah “merusak” simetri klasik bangunan dengan wujudnya yang aneh, mencolok, dan tidak memiliki fungsi nyata. Bentuk tangga yang biasanya diasosiasikan dengan pendakian logis justru diubah menjadi simbol pendakian metaforis.
“Ini bukan soal naik secara fisik, tapi tentang naik secara emosional dan imajinatif,” ujar Pivi dalam penjelasan resmi yang dikutip dari laman Balloon Museum.
Dengan pendekatan khas yang memadukan absurditas dan penggeseran skala, Pivi mengajak publik memasuki dimensi baru yang menggoyahkan nalar, tetapi membangkitkan rasa ingin tahu dan perasaan tak terduga.

Euforia Seni dalam Udara Paris
Euphoria: Art is in the Air adalah bagian dari pembukaan kembali Grand Palais yang telah lama dinantikan. Pameran ini menampilkan 20 karya seni tiup dari berbagai seniman internasional.
Kurator Valentino Catricalà bersama Antonella Di Lullo menghadirkan pengalaman interaktif yang berbeda dari edisi Pop Air pada 2022. Instalasi kali ini mengedepankan partisipasi publik dalam ruang yang penuh eksperimentasi visual.
Seniman lain yang turut serta antara lain Philippe Parreno, Camille Walala, Ryan Gander, dan Martin Creed. Dua karya tambahan dari seniman ternama dunia juga akan diungkap dalam sesi mendatang pameran.
Pameran ini tidak hanya menyoroti karya individual, tetapi juga menyatukan beragam pendekatan artistik melalui medium tiup, yang menggugah emosi dan imajinasi pengunjung dalam skala besar.
Instalasi Paola Pivi berdiri di luar bangunan utama Grand Palais, menciptakan kontras antara elemen sejarah dan eksperimentasi kontemporer.

Memutarbalikkan Logika Lewat Seni
Karya Untitled (project for Echigo-Tsumari) menjadi penanda bagaimana Pivi konsisten mengeksplorasi objek keseharian—seperti tangga, binatang, hingga pesawat—dan mengubahnya menjadi pengalaman mimpi.
Alih-alih menyampaikan pesan secara langsung, Pivi menanamkan nuansa humor, absurditas, dan keajaiban dalam karyanya. Tangga tiup raksasa itu tidak lagi menjadi alat bantu, melainkan simbol pembebasan dari logika.
“Realitas bisa kehilangan pijakan, dan itu justru menyenangkan,” jelas Pivi dalam wawancara sebelumnya, menunjukkan bagaimana disorientasi visual bisa membuka ruang perenungan yang baru.
Pameran ini menjadi salah satu bagian penting dari rangkaian perayaan seni kontemporer di Paris yang menggabungkan keajaiban visual dengan pendekatan partisipatif.
Grand Palais yang kini berwajah baru menjadi tempat ideal untuk melahirkan dialog antara masa lalu dan kemungkinan masa depan dalam seni.
Instalasi Untitled (project for Echigo-Tsumari) bukan sekadar karya visual, tetapi pengalaman emosional dan imajinatif yang menggoyahkan persepsi publik terhadap fungsi objek. Paola Pivi menghadirkan warna dan bentuk sebagai jalan menuju kebebasan berpikir, menjadikan seni sebagai ruang bermain logika dan absurditas.
Pameran Euphoria: Art is in the Air sendiri menjadi penanda kembalinya Grand Palais sebagai pusat seni modern dengan pendekatan inklusif dan eksperimental. Melalui kolaborasi dengan seniman dari berbagai negara, pameran ini membuka cakrawala baru dalam interaksi antara seni, ruang, dan publik.
Dengan memadukan instalasi tiup berskala besar dan kurasi yang cermat, pameran ini menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan kejutan visual, permainan imajinasi, dan sentuhan humor yang menggugah. Dalam suasana Paris yang semarak, seni benar-benar hadir di udara.(*)