Jakarta, EKOIN.CO – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa seluruh kebijakan terkait penanganan Covid-19 di ibu kota diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Kesehatan. Pemprov DKI tidak mengambil kebijakan sendiri, dan mengikuti sepenuhnya keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Pernyataan ini disampaikan di Terminal Blok M, setelah menghadiri peresmian rute Transjabodetabek Bogor–Blok M, Kamis (5/6).
“Covid-19 urusan Menteri Kesehatan,” ucapnya singkat.
Ia menegaskan, kebijakan terkait imbauan penggunaan masker maupun langkah-langkah lain sepenuhnya berada di tangan kementerian. Pernyataan tersebut disampaikan saat Jakarta mulai mencatat kembali temuan kasus Covid-19 di beberapa wilayah, meskipun belum terjadi lonjakan besar.
Di Jakarta Selatan, berdasarkan data New All Record (NAR) milik Kemenkes, terdapat 15 kasus terkonfirmasi positif sepanjang 2025. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati menyebutkan, 14 kasus terjadi pada Januari dan satu kasus lain ditemukan di bulan Mei. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan 743 kasus yang tercatat sepanjang 2024 di wilayah yang sama.
“Tidak terlihat ada peningkatan kasus,” kata Yudi saat dikonfirmasi, dikutip dari Antara.
Di Jakarta Timur, dua kasus juga ditemukan pada Mei. Kedua orang tersebut berasal dari Kecamatan Cipayung dan Cakung, dan sudah dinyatakan sembuh pada akhir bulan. Hingga awal Juni, belum ada laporan tambahan dari wilayah Jakarta lainnya.
Apakah Indonesia Harus Waspada Lagi terhadap Covid-19?
Meskipun kasus yang tercatat tidak sebanyak tahun sebelumnya, kewaspadaan tetap diminta untuk dijaga. Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran guna meningkatkan kesadaran terhadap potensi penyebaran Covid-19 maupun penyakit lainnya. Edaran ini didasari peningkatan kasus yang terjadi di sejumlah negara Asia, seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami menjelaskan, Covid-19 menunjukkan peningkatan pada beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura. Ia mengatakan lonjakan mulai terpantau sejak minggu ke-12 tahun ini.
Dalam catatan Kemenkes, tujuh kasus ditemukan di Indonesia pada minggu lalu. Meski skalanya kecil, situasi ini dianggap cukup untuk mendorong masyarakat kembali menjaga diri. Masyarakat diminta tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan agar penularan virus bisa ditekan seiring meningkatnya aktivitas di ruang publik.