Jakarta, EKOIN.CO – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menorehkan kinerja gemilang dalam proyek pengeboran lepas pantai di Laut Jawa, melalui rig jack-up Emerald Driller. Operasi ini telah berlangsung sejak 22 Juni 2024.
Proyek pengeboran offshore ini merupakan bagian dari kerja sama strategis Pertamina Drilling dengan ADES Group, penyedia jasa rig jack-up terbesar di dunia. Sinergi ini menunjukkan kepercayaan global terhadap kapabilitas BUMN energi nasional.
Sebagai lead contractor, Pertamina Drilling bertanggung jawab penuh atas keseluruhan proses pengeboran. Hingga 25 Mei 2025, perusahaan berhasil menyelesaikan sembilan sumur, termasuk TITI-A17 dan WIDURI B-09ST.
Kini, proses pengeboran tengah dilanjutkan pada sumur ke-10, yakni WIDURI H-18. Seluruh aktivitas berlangsung secara profesional dengan mengedepankan keselamatan kerja dan keberlanjutan lingkungan.
Efisiensi operasional juga menjadi catatan penting dalam proyek ini. Pertamina Drilling mencatat penghematan hingga 15% dari total anggaran yang dialokasikan untuk proyek pengeboran selama satu tahun.
Dukungan Nyata untuk Ketahanan Energi
Proyek ini berkontribusi pada pencapaian target nasional produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD). Emerald Driller menjadi salah satu pilar penting dalam misi besar tersebut.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung ketahanan energi nasional. Hal ini disampaikannya saat dijumpai di kantor pusat, Jumat (11/7).
“Kami berkomitmen penuh untuk mendukung pencapaian target produksi migas nasional melalui operasi pengeboran yang andal dan efisien,” ujar Avep. Ia juga menekankan pentingnya keselamatan dan keberlanjutan.
Lebih lanjut, Avep menyebut seluruh kegiatan pengeboran dijalankan sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal ini menjadi dasar dalam setiap keputusan operasional.
“Kami memastikan bahwa seluruh kegiatan dilakukan dengan mengedepankan keberlanjutan, kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, serta menjaga hubungan sosial yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan,” tambahnya.
Teknologi dan Profesionalisme Dalam Operasi
Rig Emerald Driller memiliki kekuatan 3.000 horsepower dan mampu mengebor hingga kedalaman 30.000 kaki. Kemampuan ini menjadikannya salah satu rig paling andal di wilayah Asia Tenggara.
Selama periode satu tahun, daftar sumur yang telah dikerjakan meliputi CINTA F-13ST, CINTA F-14ST, CINTA F-15ST, AMBAR-04, CINTA H-14, CINTA C-03ST, WIDURI B-37Hz, dan lainnya.
Setiap fase pengerjaan dilakukan dengan standar keselamatan internasional. Tim teknis yang dilibatkan berasal dari berbagai latar belakang profesional, memastikan efisiensi operasional dan akurasi pengeboran.
Keberhasilan Pertamina Drilling dalam proyek ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk memimpin proyek migas berskala besar, tidak hanya sebagai tuan rumah, tetapi juga sebagai pelaksana utama.
Dampaknya tidak hanya terasa dalam konteks energi nasional, namun juga pada sektor ekonomi lokal dan penguatan posisi Indonesia di pasar energi global.
Pencapaian Pertamina Drilling dalam proyek pengeboran lepas pantai di Laut Jawa merupakan bukti nyata profesionalisme dan kemampuan teknis anak bangsa dalam menjawab tantangan energi masa depan. Proyek ini tidak hanya berhasil menurunkan biaya operasional secara signifikan, namun juga menjadi tonggak kontribusi terhadap ketahanan energi nasional.
Melalui rig Emerald Driller dan kerja sama dengan ADES Group, Pertamina Drilling mempertegas perannya sebagai pemain utama dalam industri pengeboran migas. Kesuksesan sembilan sumur dalam waktu kurang dari satu tahun menjadi indikator kuat atas efektivitas strategi operasional dan kepemimpinan proyek.
Langkah ini membuka jalan bagi Indonesia untuk semakin mandiri dalam pemenuhan energi, sekaligus menunjukkan bahwa prinsip ESG dapat dijalankan seiring dengan produktivitas tinggi dan efisiensi biaya. Proyek ini memberi inspirasi bagi pengembangan energi nasional ke depan.(*)