• Latest
  • Trending
  • All
Mendagri Ungkap Perusahaan Besar Oplos Beras Tito Sebut Praktik  Rugikan Negara Besar

Mendagri Ungkap Perusahaan Besar Oplos Beras Tito Sebut Praktik Rugikan Negara Besar

22 Juli 2025
Harga Pupuk Global Naik Melonjak Petani Terjepit   Impor dan Subsidi Diuji

Harga Pupuk Global Naik Melonjak Petani Terjepit Impor dan Subsidi Diuji

23 Juli 2025
Elite Demokrat: Mengapa yang Perintah Tom Lembong Tidak Dihukum?

Elite Demokrat: Mengapa yang Perintah Tom Lembong Tidak Dihukum?

23 Juli 2025
Harga Beras Melonjak, Penjualan Turun di Pasar Pedagang Tak Naikkan Meski Rugi

Harga Beras Melonjak, Penjualan Turun di Pasar Pedagang Tak Naikkan Meski Rugi

23 Juli 2025
Cara Pulihkan Akun Gojek Lama Tak Terpakai

Cara Pulihkan Akun Gojek Lama Tak Terpakai

23 Juli 2025
Perkuat Kolaborasi Global, Seskoad Terima Kunjungan Delegasi _Logistics Staff College_ Sri Lanka*

Perkuat Kolaborasi Global, Seskoad Terima Kunjungan Delegasi _Logistics Staff College_ Sri Lanka*

23 Juli 2025
Harga Beras dan Bawang Naik di Mojokerto  Usai Panen Raya

Harga Beras dan Bawang Naik di Mojokerto Usai Panen Raya

23 Juli 2025
Harga Cabai dan Bawang Turun, Beras Naik

Harga Cabai dan Bawang Turun, Beras Naik

23 Juli 2025
AS-Indonesia Sepakat, Larangan Ekspor Nikel Tetap Berlaku

AS-Indonesia Sepakat, Larangan Ekspor Nikel Tetap Berlaku

23 Juli 2025
Marc Marquez Unggul 120 Poin Jelang Misano Peluang  Juara di Kandang Valentino Rossi

Marc Marquez Unggul 120 Poin Jelang Misano Peluang Juara di Kandang Valentino Rossi

23 Juli 2025
Trump Mau Tendang Musk dari Proyek Golden Dome SpaceX Terancam Didepak dari Proyek Satelit

Trump Mau Tendang Musk dari Proyek Golden Dome SpaceX Terancam Didepak dari Proyek Satelit

23 Juli 2025
2.000 Patriot Muda Resmi Dilantik, Siap Menjaga Kedaulatan dan Kehormatan Bangsa

2.000 Patriot Muda Resmi Dilantik, Siap Menjaga Kedaulatan dan Kehormatan Bangsa

23 Juli 2025
Gubernur DKI Jakarta Terima Audiensi Pengurus PWI Jaya

Gubernur DKI Jakarta Terima Audiensi Pengurus PWI Jaya

23 Juli 2025
Rabu, Juli 23, 2025
  • Login
EKOIN.CO
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
EKOIN.CO
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
  • PERISTIWA
  • POLKUM
  • ENTERTAINT
  • RAGAM
Home BERANDA

Mendagri Ungkap Perusahaan Besar Oplos Beras Tito Sebut Praktik Rugikan Negara Besar

Praktik pengoplosan beras rugikan negara Rp100 triliun. Hanya 4-5 kelompok usaha yang menikmati untung.

by Akmal Solihannoer
22 Juli 2025, 15:01
in BERANDA
Reading Time: 4 mins read
0
A A
0
Mendagri Ungkap Perusahaan Besar Oplos Beras Tito Sebut Praktik  Rugikan Negara Besar

Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan sejumlah perusahaan besar diduga terlibat dalam praktik pengoplosan beras. Hal ini disampaikannya dalam rapat pengendalian inflasi yang tayang di kanal YouTube Kemendagri pada Selasa, 22 Juli 2025. Tito menegaskan praktik curang tersebut telah merugikan konsumen hingga Rp100 triliun setiap tahunnya.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

RelatedPosts

Dugaan Korupsi Hibah, Lima Kades Diperiksa KPK

AS Kirim Senjata Nuklir ke Inggris Mendarat di Lakenheath

Serat Rami Jadi Solusi Beton Lentur Ramah Lingkungan

Tito menjelaskan bahwa praktik pengoplosan beras dilakukan dengan dua cara. Pertama, beras dikurangi berat timbangannya atau tidak sesuai dengan label pada kemasan. Kedua, beras medium dijual seolah-olah sebagai beras premium, dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Menurutnya, kenaikan harga beras tidak hanya disebabkan oleh distribusi yang bermasalah, tetapi juga oleh praktik manipulatif oleh korporasi besar. Ironisnya, harga tertinggi beras ditemukan di zona 3, mencapai Rp54.772 per kilogram. Padahal wilayah ini termasuk dalam kawasan lumbung pangan seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.

Tito menyebut praktik ini menambah beban masyarakat, terutama karena harga pangan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah. Ia menyoroti bahwa rakyat yang seharusnya terbantu oleh ketersediaan pangan justru menjadi korban dari manipulasi pasar yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.

Dalam forum yang sama, Tito juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap persoalan harga beras. Komoditas ini masuk dalam daftar prioritas pemerintah selain BBM, dan harus diawasi ketat distribusinya.

Prabowo Soroti Kerugian dan Pengkhianatan Negara

Presiden Prabowo sebelumnya menyatakan bahwa praktik pengoplosan beras telah menyebabkan kerugian negara hingga Rp100 triliun setiap tahun. Hal ini disampaikannya di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin, 21 Juli 2025. Ia menyebut hanya 4-5 kelompok usaha yang menikmati keuntungan dari praktik tersebut.

“Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran. Saya telah minta Jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak (tegas) pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” kata Prabowo dalam pernyataannya.

Prabowo menilai bahwa praktik tersebut adalah bentuk pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat Indonesia. Ia menganggap pengoplosan beras sebagai strategi yang sengaja dilakukan untuk melemahkan negara dan menambah kemiskinan. Presiden juga menyebut tindakan itu tidak bisa ditoleransi.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa uang sebesar Rp100 triliun yang hilang setiap tahun akibat beras oplosan seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan sektor vital. Ia memberi contoh bahwa dengan anggaran sebesar itu, pemerintah bisa memperbaiki hingga 100 ribu sekolah dalam satu tahun.

“Saat ini, pemerintah hanya mampu memperbaiki 11 ribu sekolah dengan anggaran Rp19 triliun. Bayangkan jika kita punya Rp100 triliun. Pendidikan anak-anak kita bisa jauh lebih baik,” ujar Prabowo.

Temuan Satgas Pangan dan Kementan

Satgas Pangan Polri bersama Kementerian Pertanian menemukan sejumlah perusahaan yang diduga terlibat dalam praktik pengoplosan beras. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengambilan sampel dari berbagai wilayah, ditemukan beberapa produk yang dijual sebagai beras premium, padahal berasal dari beras medium.

Perusahaan pertama yang disebut adalah Grup PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) dengan produk seperti Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, dan Food Station. Sampel beras ini diambil dari daerah seperti Aceh, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat.

Kemudian, Japfa Group melalui entitas PT Sentosa Utama Lestari juga disebut terlibat, dengan sampel berasal dari Yogyakarta dan wilayah Jabodetabek. Selanjutnya, Wilmar Group diduga terkait dengan produk Sania, Sovia, dan Fortune yang juga dikategorikan sebagai beras premium oplosan.

Perusahaan lain yang diperiksa adalah PT Belitang Panen Raya (BPR), dengan produk Raja Platinum dan Raja Ultima. Tim penyidik mengambil sampel dari tujuh provinsi, antara lain Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Aceh, Jawa Tengah, dan Jabodetabek.

Pemeriksaan dilakukan secara mendalam oleh Satgas Pangan Polri setelah laporan diterima dari masyarakat dan temuan lapangan terkait kenaikan harga beras yang tidak wajar. Hasilnya, ditemukan ketidaksesuaian antara label, harga, dan kualitas isi produk beras tersebut.

Prabowo menyatakan bahwa jika para pelaku tidak mengembalikan kerugian sebesar Rp100 triliun, maka negara akan mengambil tindakan tegas, termasuk menyita aset seperti penggilingan padi yang terbukti terlibat. Ia meminta agar seluruh aparat penegak hukum bertindak cepat dan tegas.

Presiden juga menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Ia menekankan bahwa praktik yang merugikan rakyat dalam jumlah besar tidak bisa dianggap remeh. Tindakan ini, menurutnya, merupakan kejahatan serius terhadap bangsa.

Kementerian Dalam Negeri dan lembaga terkait lainnya akan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap distribusi dan pemasaran beras. Evaluasi terhadap mekanisme pengawasan produk pangan juga menjadi bagian dari agenda nasional pengendalian inflasi.

Pemerintah menyatakan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari praktik dagang yang curang, khususnya di sektor pangan yang sangat vital. Kenaikan harga beras di tengah ketersediaan yang cukup menjadi indikasi kuat adanya manipulasi pasar.

Penguatan koordinasi lintas kementerian dan lembaga akan dilakukan, termasuk dalam pelibatan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk pengawasan kualitas dan harga pangan. Satgas Pangan juga diminta untuk mempercepat proses investigasi yang tengah berjalan.

Kasus ini menjadi perhatian nasional mengingat dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan kestabilan harga pangan. Selain itu, keterlibatan korporasi besar menambah dimensi kompleks dalam penegakan hukum terhadap pelanggaran ini.

Pemerintah berharap penyelidikan dapat segera menghasilkan kepastian hukum, sehingga para pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan melaporkan jika menemukan dugaan pengoplosan produk beras di pasaran.

praktik pengoplosan beras yang dilakukan oleh perusahaan besar menimbulkan kerugian masif bagi negara dan rakyat. Keuntungan yang dinikmati oleh segelintir kelompok menyebabkan penderitaan luas dan menghambat pembangunan nasional.

Penegakan hukum yang tegas dan transparan sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan nasional. Negara harus hadir secara nyata dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat tidak dimanipulasi oleh segelintir pelaku pasar.

Langkah-langkah korektif dalam pengawasan distribusi dan peningkatan ketahanan pangan akan menjadi penentu keberhasilan jangka panjang. Jika tidak segera ditindak, praktik ini akan terus menekan daya beli masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah.

Kasus ini juga menunjukkan pentingnya edukasi konsumen agar lebih teliti dalam memilih produk pangan. Keterbukaan informasi dan akses terhadap data kualitas pangan harus menjadi prioritas agar konsumen dapat mengambil keputusan yang tepat.

Pemerintah disarankan untuk menetapkan sanksi berat bagi korporasi yang terbukti melakukan pelanggaran di sektor pangan. Regulasi yang ketat dan pengawasan rutin perlu diperkuat demi mencegah praktik curang serupa terulang kembali di masa depan. (*)


 

Tags: beras oplosankerugian negaraperusahaan besarPrabowo SubiantoSatgas PanganTito Karnavian
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Related Posts

Dugaan Korupsi Hibah, Lima Kades Diperiksa KPK

Dugaan Korupsi Hibah, Lima Kades Diperiksa KPK

by Akmal Solihannoer
23 Juli 2025
0

Lamongan EKOIN.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa lima kepala desa dan seorang pihak swasta pada Rabu, 23 Juli 2025,...

AS Kirim Senjata Nuklir ke Inggris Mendarat di Lakenheath

AS Kirim Senjata Nuklir ke Inggris Mendarat di Lakenheath

by Akmal Solihannoer
23 Juli 2025
0

Lakenheath, EKOIN.CO - Amerika Serikat kembali mengaktifkan keberadaan senjata nuklirnya di Inggris untuk pertama kalinya sejak hampir dua dekade terakhir....

Serat Rami Jadi Solusi Beton Lentur Ramah Lingkungan

by Agus DJ
22 Juli 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO - Maidina, mahasiswa Program Doktor di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), berhasil mengembangkan...

Media Malaysia Juluki Timnya Harimau Ompong Gagal Lolos

Media Malaysia Juluki Timnya Harimau Ompong Gagal Lolos

by Akmal Solihannoer
22 Juli 2025
0

Jakarta EKOIN.CO - Timnas Malaysia U-23 harus menghentikan langkahnya di ajang Piala AFF U-23 2025 usai gagal menaklukkan Indonesia dalam...

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

24 Maret 2025
“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

24 Maret 2025
Keluarga Muslim berfoto bersama dengan pose tangan memohon maaf di Hari Raya Idul Adha 2025

Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

4 Juni 2025
Sidang Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur, Jaksa Hadirkan Empat Saksi

Sidang Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur, Jaksa Hadirkan Empat Saksi

0
white iMac

Tanda-tanda Anda Sudah Saatnya Hijrah dan Membuka Bisnis Sendiri

0
person holding pencil near laptop computer

Panduan Pengaduan Hukum: Meminta Pendampingan Pengacara dari Pemerintah Indonesia

0
Harga Pupuk Global Naik Melonjak Petani Terjepit   Impor dan Subsidi Diuji

Harga Pupuk Global Naik Melonjak Petani Terjepit Impor dan Subsidi Diuji

23 Juli 2025
Elite Demokrat: Mengapa yang Perintah Tom Lembong Tidak Dihukum?

Elite Demokrat: Mengapa yang Perintah Tom Lembong Tidak Dihukum?

23 Juli 2025
Harga Beras Melonjak, Penjualan Turun di Pasar Pedagang Tak Naikkan Meski Rugi

Harga Beras Melonjak, Penjualan Turun di Pasar Pedagang Tak Naikkan Meski Rugi

23 Juli 2025
EKOIN.CO

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Navigate Site

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • PROPERTI
    • INDUSTRI
    • PERTANIAN
    • INFRASTRUKTUR
    • UMKM
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • BERITA FOTO
    • CEK FAKTA
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • SELEBRITI
    • TEKNOLOGI
    • OLAH RAGA
  • PERISTIWA
    • BREAKING NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • LINGKUNGAN
    • ENERGI
  • RAGAM
    • TIPS
    • PROFIL
    • HIKMAH
    • EDUKASI
    • OPINI
    • SOSIAL
    • EBOOK
    • SENI & BUDAYA

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Hubungi Kami

Verified by MonsterInsights