Jakarta, EKOIN.CO – Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi mengembangkan program pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah berbasis digital. Peluncuran ini menjadi tonggak baru bagi pendidikan ekonomi Islam di Indonesia.
Program tersebut diprakarsai Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB. Inisiatif ini bertujuan membuka akses pendidikan berkualitas secara lebih merata, menyesuaikan tuntutan zaman berbasis teknologi.
Keunggulan program terletak pada pendekatan multidisipliner. Program ini melibatkan berbagai fakultas di ITB, dari ilmu syariah, bisnis, teknologi informasi, hingga kajian halal dan inovasi digital.
“Pengembangan kurikulum melibatkan pemangku kepentingan dari industri dan regulator untuk memastikan relevansi pasar,” ujar Prof. Dr. Irwan Meilano, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB.
Ia menambahkan, mahasiswa akan dibekali pemahaman komprehensif mengenai prinsip-prinsip syariah dan pemanfaatan teknologi dalam ekosistem ekonomi Islam.
Ekosistem Riset dan Pusat Keunggulan Nasional
Sejak 2007, ITB aktif membangun ekosistem ekonomi syariah. Melalui Center of Islamic Business and Finance (CIBF), ITB mengembangkan riset, konsultasi, dan pelatihan di sektor tersebut.
CIBF diakui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sebagai salah satu center of excellence untuk pengelolaan kekayaan dan aset syariah. Pengakuan ini memperkuat posisi ITB dalam pengembangan ekonomi syariah nasional.
“ITB berkomitmen mencetak lulusan yang mampu memanfaatkan teknologi untuk sektor ini. Mereka akan mengisi kebutuhan SDM berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif,” tegas Prof. Irwan.
Dekan SBM ITB, Prof. Aurik Gustomo, menjelaskan bahwa kolaborasi akan menjadi bagian penting dari pendekatan pembelajaran. Model living lab akan diterapkan agar mahasiswa memahami praktik langsung di lapangan.
Ia mengatakan, “Kami membuka peluang kerja sama kelas khusus dengan mitra industri yang peduli terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.”
Optimalisasi Kampus Jakarta dan Kolaborasi Digital
Program digital syariah ITB akan difokuskan di Kampus Jakarta, tepatnya di Gedung Graha Irama, Jalan Rasuna Said. Lokasi ini dipilih karena strategis dan mendekatkan ITB dengan pusat industri dan regulator nasional.
Selain dari aspek lokasi, pendekatan digital akan memungkinkan mahasiswa mengikuti kelas tanpa batasan geografis. Hal ini sejalan dengan visi ITB untuk menghadirkan pendidikan berstandar tinggi secara daring.
Lingkup studi program meliputi sektor perbankan syariah, pasar modal, logistik halal, kewirausahaan halal, hingga pemasaran Islami. Hal ini sejalan dengan kebutuhan industri halal global.
Kolaborasi lintas sektor juga akan diperkuat, termasuk dengan regulator, pelaku industri, serta lembaga keuangan syariah nasional dan internasional.
Prof. Irwan menyatakan, “ITB akan fokus mengembangkan pendidikan yang menjawab tantangan dan peluang ekonomi syariah digital. Ini adalah kontribusi nyata terhadap ekonomi nasional.”
Inisiatif ITB dalam mengembangkan program Ekonomi dan Keuangan Syariah berbasis digital menjadi langkah strategis menjawab kebutuhan zaman. Kolaborasi lintas disiplin dan pemanfaatan teknologi menjadi keunggulan utama pendekatan ini. Selain memperkuat peran akademik, ITB juga membangun ekosistem yang terhubung erat dengan dunia industri dan regulasi.
Keberadaan Center of Islamic Business and Finance sebagai pusat riset dan pelatihan memperkuat fondasi pengembangan ekonomi syariah secara nasional. Dengan pengakuan dari KNEKS, ITB menempatkan diri sebagai pelopor pendidikan ekonomi Islam berbasis teknologi di Indonesia. Dukungan lokasi di Jakarta semakin memperluas jangkauan dan relevansi program ini.
Program ini bukan hanya menjawab kebutuhan pendidikan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi syariah global. Melalui program ini, ITB mempertegas komitmennya dalam mencetak SDM unggul yang relevan dengan arah pembangunan ekonomi nasional dan tren digitalisasi global.(*)