Iran, EKOIN.CO – Iran membantah tuduhan yang menyebut pihaknya menembakkan rudal ke wilayah Israel saat gencatan senjata sedang berlaku. Pernyataan ini muncul tak lama setelah militer Israel mengklaim adanya dua rudal yang ditembakkan dari wilayah Iran dan berhasil dicegat di utara Israel.
Media Iran ISNA menuliskan bahwa “berita bahwa Iran menembakkan rudal-rudal ke wilayah pendudukan setelah pemberlakuan gencatan senjata terhadap rezim Zionis dibantah.” Kutipan tersebut disampaikan dalam laporan mereka melalui Telegram.
Siaran televisi pemerintah Iran, mengutip Staf Umum Militer Iran, juga menolak klaim tersebut. “Iran tidak meluncurkan rudal apa pun ke wilayah Palestina yang diduduki dalam beberapa jam terakhir,” kata militer Iran dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Seorang pejabat keamanan senior Iran yang tidak disebutkan namanya menyampaikan pernyataan serupa kepada CNN. Ia mengatakan bahwa sejak pukul 07.30 waktu setempat, “tidak ada rudal yang ditembakkan ke musuh sejauh ini,” ucapnya saat berada di Teheran.
Namun di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut dua rudal telah diluncurkan dari Iran dan menyebut hal ini sebagai pelanggaran terhadap gencatan senjata. Ia kemudian memerintahkan militer Israel untuk merespons dengan serangan langsung ke sasaran-sasaran penting di ibu kota Iran.
“Saya menginstruksikan militer Israel untuk merespons dengan tegas pelanggaran gencatan senjata oleh Iran dengan melancarkan serangan kuat terhadap target rezim di jantung Teheran,” ucap Katz dari Tel Aviv dalam pernyataan tertulis.
Mengapa Israel langsung serang balik ke Iran
Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menegaskan langkah serupa. “Atas pelanggaran berat rezim Iran terhadap gencatan senjata, kami akan menyerang dengan kekuatan penuh,” katanya dari markas IDF.
Situasi ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah menyepakati gencatan senjata. Dalam keterangan persnya, Trump menyampaikan bahwa proses gencatan senjata akan berlangsung bertahap dalam 24 jam. Ia mengatakan, “Teheran menghentikan semua operasi militernya secara sepihak terlebih dahulu,” ucap Trump saat berbicara di Gedung Putih. Ia menambahkan, “Tel Aviv akan mengikutinya sekitar 12 jam kemudian,” lanjutnya.
Sebelum pengumuman itu, Iran diketahui telah meluncurkan serangan terbatas ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, yang dikelola Amerika Serikat. Serangan itu disebut sebagai balasan atas serangan sebelumnya dari Washington ke beberapa fasilitas nuklir Iran. Pihak Iran disebut telah memberi peringatan lebih dulu guna mengurangi korban.
Sebagai catatan, Pangkalan Udara Al Udeid menampung sekitar 10.000 personel militer Amerika dan menjadi markas Komando Pusat AS di Timur Tengah.
Dewan Keamanan Nasional Iran menanggapi perkembangan ini dengan peringatan keras kepada Israel. Dalam laporan Anadolu, pernyataan dewan itu menyebut, “Kami akan merespons secara tegas setiap tindakan agresi oleh Israel. Kami telah mencapai kemenangan yang memaksa musuh menghentikan serangannya secara sepihak,” tulis mereka dalam pernyataan tertulis.
Sementara itu, beberapa tokoh politik di Israel menyerukan pembalasan. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menulis di media sosial, “Teheran akan gemetar,” tulisnya. Politisi oposisi Avigdor Liberman juga menekankan perlunya aksi balasan cepat.