Jakarta EKOIN.CO – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meminta perusahaan energi Shell dan BP yang mengalami kehabisan stok BBM agar membeli pasokan dari Pertamina. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan mencegah kelangkaan di tengah meningkatnya permintaan.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Menurut Bahlil, Pertamina memiliki kapasitas cukup untuk memenuhi kebutuhan tambahan dari Shell dan BP. “Kalau mereka kehabisan stok, tidak ada salahnya membeli dari Pertamina, supaya kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” kata Bahlil dalam pernyataan resmi, Kamis (29/8/2025).
Kebijakan ini dianggap penting agar distribusi BBM tidak terganggu, khususnya di wilayah-wilayah yang mengalami lonjakan permintaan mendadak. Bahlil menegaskan koordinasi antarperusahaan energi adalah kunci kelancaran pasokan.
Koordinasi Antarperusahaan Energi
Shell dan BP, sebagai perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, terkadang menghadapi kendala logistik yang menyebabkan stok BBM terbatas. Menurut Bahlil, pendekatan kerja sama dengan Pertamina akan membantu menjaga stabilitas harga dan stok di pasar domestik.
Bahlil menambahkan, “Pertamina sebagai BUMN memiliki peran strategis dalam memastikan energi nasional tetap aman. Kami ingin semua pihak bisa bekerja sama, termasuk perusahaan swasta maupun asing.”
Pertamina Siap Menunjang Pasokan BBM
Pertamina menyatakan kesiapan untuk menyediakan tambahan stok bagi Shell dan BP. Perusahaan pelat merah ini telah menyiapkan mekanisme distribusi yang fleksibel agar kebutuhan BBM bisa terpenuhi dengan cepat.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah menjaga ketahanan energi nasional. Bahlil menekankan bahwa kerja sama antarperusahaan energi bisa menjadi model efisiensi distribusi BBM di masa depan.
Selain itu, koordinasi ini diharapkan bisa mengurangi risiko antrean panjang di SPBU akibat kelangkaan sementara. Para konsumen dipastikan tidak akan merasakan gangguan signifikan dalam mendapatkan BBM.
Para ahli energi menyambut baik arahan Bahlil. Mereka menilai kolaborasi antara BUMN dan perusahaan asing penting untuk menjaga ketersediaan BBM, terutama saat permintaan meningkat drastis.
Bahlil juga mengingatkan perusahaan energi agar melakukan perencanaan logistik yang matang agar kejadian kehabisan stok tidak sering terjadi. “Perencanaan yang baik akan menghindari ketergantungan mendadak pada satu sumber pasokan,” ujarnya.
Pemerintah terus memantau stok BBM nasional secara berkala. Koordinasi antarperusahaan energi dianggap sebagai langkah proaktif dalam menjaga ketahanan energi, khususnya BBM.
Secara keseluruhan, arahan Bahlil memperkuat peran Pertamina sebagai penyedia utama energi nasional. Strategi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam industri energi demi kepentingan masyarakat luas.
Bagi masyarakat, kebijakan ini memberi kepastian bahwa stok BBM akan tetap tersedia meski ada kendala dari perusahaan tertentu. Langkah cepat dari pemerintah dan Pertamina memastikan kebutuhan energi tidak terganggu.
Stok BBM yang stabil juga mendukung kegiatan ekonomi dan mobilitas masyarakat. Kolaborasi ini menjadi contoh pengelolaan energi nasional yang efektif dan bertanggung jawab.
Dalam jangka panjang, Bahlil berharap model kerja sama ini bisa diterapkan pada sektor energi lainnya, sehingga Indonesia mampu menghadapi fluktuasi permintaan tanpa mengorbankan konsumen.
Kerja sama ini sekaligus menegaskan posisi Pertamina sebagai backbone distribusi BBM nasional, memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses energi yang andal dan terjangkau.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v