Jakarta, Ekoin.co – Demonstrasi masyarakat sipil bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” berlangsung pada Senin (25/8/2025) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang dinilai masih melemah.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Pantauan ekoin.co di lokasi pada pukul 09.30 WIB memperlihatkan massa mulai berdatangan dan berkumpul di depan gerbang utama Gedung DPR RI. Jumlah peserta terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Sebagian peserta aksi memilih berteduh di bawah jembatan penyeberangan dan halte bus, sambil menunggu kedatangan massa lainnya. Kondisi cuaca panas membuat banyak peserta mencari tempat teduh.
Massa Mulai Padati Depan Gedung DPR RI
Para peserta aksi tampak berasal dari beragam kalangan, mulai dari pekerja, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Mereka tidak mengenakan atribut organisasi tertentu, sehingga terlihat sebagai aksi yang terbuka untuk publik luas.
Beberapa peserta merekam jalannya aksi dengan ponsel mereka. Rekaman tersebut kemudian dibagikan ke media sosial untuk memperlihatkan situasi terkini di depan Gedung DPR RI.
Puluhan pengemudi ojek online juga terlihat hadir. Mereka datang dengan membawa sepeda motor hingga memenuhi area depan gerbang DPR RI. Kehadiran mereka menambah volume massa yang semakin padat.
Polisi lalu lintas mengatur kendaraan di sekitar kawasan Senayan untuk mencegah kemacetan. Meski begitu, arus lalu lintas menuju Jalan Gatot Subroto mengalami kepadatan akibat banyaknya warga yang berkumpul.
Petugas kepolisian juga tampak melakukan penjagaan ketat. Sejumlah barikade dipasang di depan pagar Gedung DPR RI untuk mengantisipasi potensi kericuhan.
Tuntutan Aksi Revolusi Rakyat Indonesia
Dalam aksi ini, massa menyuarakan penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR RI. Mereka menilai kebijakan tersebut tidak berpihak kepada kondisi masyarakat yang sedang kesulitan ekonomi.
Beberapa orator menyampaikan tuntutan melalui pengeras suara. “Kami datang ke sini bukan untuk membuat gaduh, tetapi menyampaikan suara rakyat yang keberatan atas keputusan menaikkan tunjangan,” kata salah seorang orator di lokasi.
Peserta aksi terus berdatangan dari berbagai arah. Mereka membawa spanduk dan poster dengan tulisan yang berisi kecaman terhadap kebijakan DPR RI.
Hingga pukul 11.00 WIB, massa masih bertahan di depan Gedung DPR RI. Suasana demonstrasi berlangsung tertib dengan pengawalan aparat keamanan.
Sejumlah pedagang kaki lima memanfaatkan momen ini dengan menjual minuman dan makanan ringan di sekitar lokasi. Kehadiran mereka membuat kawasan aksi semakin ramai.
Seorang peserta aksi, Fajar, mengatakan ia hadir untuk menyuarakan keresahan masyarakat. “Kondisi ekonomi sedang sulit, harga kebutuhan pokok naik. Justru DPR malah menambah tunjangan mereka. Itu tidak adil,” ujarnya.
Massa juga menyampaikan bahwa mereka akan terus beraksi hingga ada respons dari pihak DPR RI. Mereka berharap perwakilan dewan dapat menemui peserta aksi untuk mendengar tuntutan secara langsung.
Aksi ini dipantau oleh sejumlah media, baik cetak maupun elektronik. Beberapa awak media tampak mendokumentasikan jalannya demonstrasi dari dekat.