Jakarta EKOIN.CO – Pemerintah Indonesia terus berkomitmen kuat mendorong berbagai program prioritas. Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara langsung dan merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, program peningkatan gizi dan pemerataan akses pangan menjadi salah satu fokus utama yang mendapat perhatian serius, khususnya melalui inisiatif Makan Bergizi Gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan agenda strategis yang tengah dijalankan. Program ini dirancang sebagai upaya nyata dalam menyelesaikan permasalahan mendasar, yaitu pemenuhan hak dasar atas pangan dan gizi yang layak, khususnya bagi anak-anak dan kelompok rentan, seperti ibu hamil dan menyusui. Ini merupakan investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Baca juga : Ekspor 3 Juta Unit Mobil Produksi Nasional Membuka Pasar
Dalam rangka mendukung dan mengamplifikasi program Pemerintah tersebut, organisasi non-pemerintah Matahari Pagi Indonesia mengambil inisiatif meluncurkan Program Makan Bahagia Gratis. Program ini dijalankan melalui kolaborasi aktif dengan berbagai pihak yang bertindak selaku donatur, menunjukkan semangat gotong royong masyarakat.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan perkembangan program MBG dalam acara Gotong Royong Makan Bahagia Gratis di SDN Tambora 01 Pagi, Jakarta, pada Jumat (10/10).
“Sampai September 2025, program Makan Bergizi Gratis ini keterjangkauannya sudah mencapai 31 juta jiwa dengan jumlah operasional SPPG yang terdata adalah 9.615 unit,” tutur Haryo Limanseto. Data ini mencerminkan jangkauan program yang sudah meluas di berbagai wilayah.
Beliau juga sangat mengharapkan adanya kolaborasi yang lebih erat dan meluas dari lintas sektor, termasuk dari sektor swasta, untuk mendukung program peningkatan gizi ini agar dapat segera mencapai target bersama. Inisiatif komunitas seperti Makan Bahagia Gratis juga disambut baik.
“Semoga program Makan Bahagia Gratis ini dapat dilanjutkan para donatur di banyak sekolah-sekolah, sehingga program Pemerintah dapat berjalan dengan lancar, sebelum nantinya diisi oleh program Makan Bergizi Gratis dari Badan Gizi Nasional,” tambahnya, menekankan peran inisiatif masyarakat sebagai jembatan menuju implementasi penuh MBG oleh Pemerintah.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak, selaku Ketua Majelis Pertimbangan Matahari Pagi Indonesia, memberikan penekanan bahwa Program Makan Bahagia Gratis yang diinisiasi oleh komunitasnya adalah murni bentuk partisipasi masyarakat. Inisiatif ini tidak bertujuan sebagai pembanding terhadap program Makan Bergizi Gratis Pemerintah.
Menurut Wamen Dahnil, inisiatif yang mereka lakukan merupakan wujud nyata dari kearifan lokal dan semangat gotong royong, yang memang diamanatkan dalam konstitusi. Semangat ini menekankan pentingnya kolaborasi dan kepedulian antarwarga negara.

Gotong Royong sebagai Amplifikasi Kepedulian
Wamen Dahnil menjelaskan bahwa esensi dari program MBG yang dicanangkan Presiden tidak hanya bersifat program Pemerintah semata. Justru, program ini tengah “menggugah kepedulian sosial” dan “simpati serta empati” dari anggota masyarakat. Beliau melihat inisiatif komunitas sebagai upaya amplifikasi program Presiden.
“Program Pak Prabowo ini selain menjadi program Pemerintah, sebenarnya Pak Prabowo sedang menggugah kepedulian sosial. Simpati dan empati dari anggota masyarakat. Kelompok masyarakat yang berlebihan secara rejeki untuk mengamplifikasi program Presiden. Nah artinya program makan bahagia gratis itu sebenarnya membangkitkan solidaritas nasional,” ujar Wamen Dahnil, menegaskan bahwa tujuan utama inisiatif ini adalah membangkitkan solidaritas nasional.
Anggota Majelis Pembina Matahari Pagi Indonesia Jusuf Hamka turut menyampaikan bahwa program yang mereka jalankan memiliki manfaat ganda. Tidak hanya berfokus pada dorongan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, program ini juga menjadi upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. UMKM ini berperan sebagai penyedia makanan yang dibagikan kepada para siswa, menciptakan efek berganda di ekonomi lokal.
Lebih lanjut, Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto yang turut menghadiri acara tersebut menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas perhatian dan kerja sama dari berbagai pihak yang telah mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, baik secara langsung maupun melalui inisiatif pendukung.
Walikota Uus Kuswanto juga menjelaskan bahwa program MBG saat ini di wilayah Jakarta Barat masih dalam tahap proses pelaksanaan. Belum seluruh sekolah dapat menerima MBG. Hal ini terjadi karena masih ada sejumlah hal teknis yang perlu diselesaikan secara matang, termasuk kesiapan dapur dan berbagai aspek pendukung logistik lainnya.
Implementasi Program Makan Bahagia Gratis yang dilaksanakan di SDN Tambora 01 Pagi mendapatkan sambutan yang sangat hangat dan antusias. Sebanyak 287 siswa, serta jajaran guru dan wali murid yang hadir, menunjukkan dukungan penuh terhadap program peningkatan gizi ini, baik dari Pemerintah maupun inisiatif komunitas.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah fundamental Pemerintah dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas SDM sejak dini. Angka keterjangkauan program yang sudah mencapai 31 juta jiwa pada September 2025 menunjukkan progres yang cepat dan masif, namun tantangan logistik dan teknis di daerah perlu diselesaikan agar implementasi dapat merata di seluruh sekolah.
Kolaborasi lintas sektor, seperti yang ditunjukkan oleh inisiatif Matahari Pagi Indonesia, adalah kunci. Partisipasi masyarakat dan sektor swasta tidak hanya membantu menjangkau lebih banyak penerima manfaat tetapi juga menunjukkan solidaritas nasional. Model pemberdayaan UMKM lokal sebagai penyedia makanan merupakan strategi cerdas yang mengintegrasikan program gizi dengan penguatan ekonomi kerakyatan.

Pemerintah diharapkan untuk segera menyelesaikan isu-isu teknis terkait kesiapan dapur dan logistik di daerah agar program MBG dapat diisi oleh Badan Gizi Nasional secara penuh di seluruh sekolah, termasuk di Jakarta Barat. Selain itu, diperlukan adanya standardisasi gizi makanan yang dibagikan, baik oleh program Pemerintah maupun inisiatif komunitas, untuk memastikan efektivitasnya.
Peningkatan gizi anak merupakan investasi strategis yang dampak positifnya akan terasa hingga puluhan tahun mendatang, meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban biaya kesehatan. Komunikasi yang efektif perlu dilakukan untuk membedakan antara program Pemerintah (Makan Bergizi Gratis) dengan inisiatif masyarakat (Makan Bahagia Gratis), sehingga tidak terjadi kebingungan di tingkat daerah.
Program Makan Bergizi Gratis adalah program prioritas yang vital dalam mengatasi isu gizi nasional dan merupakan langkah berani dari Pemerintah. Dukungan dan amplifikasi dari inisiatif masyarakat seperti Makan Bahagia Gratis membuktikan adanya solidaritas nasional yang kuat. Dengan kolaborasi yang terpadu dan penyelesaian hambatan teknis yang cepat, program ini akan menjadi tulang punggung dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara menyeluruh menuju masa depan yang lebih sehat dan berdaya saing.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v