Miami EKOIN.CO- Pertandingan Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 antara Boca Juniors dan Benfica berlangsung penuh ketegangan di Stadion Hard Rock, Miami, Selasa (17/6/2025) pagi WIB
Pertarungan dua raksasa dari Amerika Selatan dan Eropa itu menghasilkan skor imbang 2-2, namun lebih dari itu, laga menyajikan drama berupa empat gol dan tiga kartu merah.
Boca Juniors, yang datang dengan dukungan penuh dari suporternya, tampil mendominasi di awal laga dan tampak akan meraih kemenangan dengan cepat.
Benfica, klub asal Portugal, sempat tertinggal dua gol lebih dulu namun menunjukkan daya juang hingga menit akhir untuk memaksakan hasil imbang.
Keunggulan cepat Boca Juniors membuat laga berjalan dengan ritme tinggi sejak menit pertama, yang kemudian memanas karena insiden kartu merah.
Awal Laga Dikuasai Boca Juniors
Kebuntuan laga pecah di menit ke-21 saat Miguel Merentiel berhasil mencetak gol melalui umpan Lautaro Blanco dari sisi kiri.
Gol itu disambut riuh pendukung Boca yang memenuhi stadion dengan atribut kebanggaan biru-kuning mereka.
Boca kembali menambah keunggulan enam menit berselang lewat Rodrigo Battaglia yang menyambut sundulan Ayrton Costa.
Skor 2-0 dalam waktu kurang dari setengah jam membuat atmosfer pertandingan semakin panas.
Meski tertinggal, Benfica tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah dan perlahan mulai menguasai bola.
Benfica Mulai Bangkit
Menjelang turun minum, Benfica mendapat peluang emas ketika wasit menunjuk titik putih setelah pelanggaran di kotak penalti.
Angel Di Maria yang maju sebagai algojo berhasil mengecoh kiper Boca, Agustin Marchesin, dan membawa Benfica memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.
Sebelum gol Di Maria terjadi, terjadi insiden yang melibatkan Ander Herrera yang berada di bangku cadangan.
Herrera, yang sebelumnya diganti karena cedera, mendapat kartu merah dari wasit karena mengucapkan kata-kata tidak pantas
Wasit tidak segan-segan mengeluarkan kartu meski pemain tersebut tidak berada di lapangan pertandingan.
Kartu Merah Kedua untuk Benfica
Babak kedua berjalan lebih keras, dengan sejumlah pelanggaran keras terjadi dari kedua kubu.
Pada menit ke-70, Andrea Belotti yang baru masuk sebagai pemain pengganti Benfica harus keluar setelah mengangkat kaki terlalu tinggi.
Belotti pun menjadi pemain kedua yang diusir wasit setelah Herrera, dan membuat Benfica harus bermain dengan 10 orang.
Meski kalah jumlah pemain, skuad Benfica justru semakin gigih untuk mengejar ketertinggalan.
Mereka meningkatkan intensitas serangan melalui sisi sayap dan skema bola mati.
Gol Penyelamat Otamendi
Usaha Benfica akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-84 melalui situasi sepak pojok yang diambil Di Maria.
Bola lambung yang dikirim ke kotak penalti berhasil disundul sempurna oleh Nicolas Otamendi.
Sundulan kapten tim itu membuat bola meluncur ke pojok gawang yang tak terjangkau Marchesin.
Skor pun berubah menjadi 2-2 dan membuat pertandingan semakin dramatis hingga peluit akhir berbunyi.
Para pendukung kedua tim tampak menahan napas menyaksikan jalannya sisa waktu pertandingan.
Laga Sarat Emosi
Laga ditutup dengan ketegangan yang belum reda bahkan setelah wasit meniup peluit panjang.
Beberapa pemain terlihat masih terlibat adu argumen dan protes terhadap keputusan-keputusan wasit.
Pihak panitia pertandingan segera memisahkan pemain dari kedua kubu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih Boca Juniors tidak memberikan komentar banyak mengenai kartu merah Herrera.(Gambar diambil dari RedGol).
Sementara itu, pelatih Benfica memuji semangat juang anak asuhnya yang tidak menyerah meski bermain dengan 10 orang.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v