EKOIN.CO- Memang kondisi mencari kerja di Indonesia semakin menantang. Berikut ringkasan situasi dan tren terkini:
Pasar Kerja Ketat & Kesenjangan Keterampilan
- Sekitar 70 % masyarakat aktif mencari kerja, tapi banyak yang “dighosting” oleh perusahaan—yang hilang kontak setelah melamar .
- Di sisi lain, 46 % perusahaan kesulitan menemukan kandidat yang cocok, karena ketidaksesuaian antara kebutuhan dan kompetensi pelamar (teknikal, soft skills, pengalaman).
Tumbuhnya Sektor Informal
- Banyak pekerja “turun kelas”: lulusan SMA–S1 beralih ke pekerjaan informal seperti bertani, berdagang, atau jadi driver/sopir .
- Penciptaan lapangan di sektor formal selama 2019–2024 hanya 2 juta, sangat rendah dibanding 2014–2019 yang mencapai 8,5 juta .
Brain Drain & Pilihan KaburAjaDulu
- Tagar #KaburAjaDulu viral sejak Februari 2025—menandakan ketidakpuasan terhadap kondisi domestik dan gelombang emigasi tenaga muda ke luar negeri .
- Banyak yang merasa “terpaksa kabur” karena prospek kerja dan gaji di luar negeri lebih menjanjikan.
Otomatisasi & Digitalisasi Ubah Lanskap Pekerjaan
- Banyak pekerjaan rutin (data entry, teller, administrasi, bahkan akuntan awal) terancam digantikan AI dalam beberapa tahun ke depan.
- Meski demikian, muncul kebutuhan baru akan profesi digital: AI engineer, data analyst, cybersecurity, digital marketing, IoT specialist, dsb.
Strategi Bertahan & Alih Profesi
- Upskill & reskill sangat penting: dominasi teknologi menuntut kompetensi baru, dari cloud hingga data science .
- Pengalaman proyek, portofolio, kerja freelance jadi nilai tambah signifikan .
- Bangun networking, aktif di platform profesional seperti LinkedIn, dan pertimbangkan proyek/gig economy.
- Pasar kerja semakin kompetitif dan menuntut keterampilan yang relevan secara digital dan komunikasi.
- Movel ke pekerjaan informal atau pindah negara jadi pilihan banyak orang—tapi ini bukan solusi jangka panjang.
- Untuk bertahan, kamu perlu:
- Pelajari skill digital & teknologi (AI, cybersecurity, data).
- Bangun portofolio nyata (freelance, magang, proyek).
- Kembangkan soft skills: komunikasi, problem-solving, adaptability.
- Aktif di komunitas & jejaring profesional.
- Pertimbangkan kerja remote luar negeri untuk pengalaman dan penghasilan lebih kompetitif.
Situasi ini menuntut adaptasi cepat dan proaktif. Yuk, manfaatkan peluang pelatihan online (Coursera, Udemy, dsb.), ikuti bootcamp, dan mulai bangun portofolio sejak dini.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v