Jakarta, EKOIN.CO- Pernayataan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem,red) yang tegas menyebutkan dasar polemik peralihan 4 Pulau dari Provinsi Aceh ke Provisi Sumatera Utara, terkait sumber daya alam (SDA), dibantah Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Jalal.
Kepala BPMA mengakui, bahwa keempat pulau tersebut berdekatan dengan wilayah potensi migas yang berada di sekitar Wilayah Kerja (WK) Offshore West Aceh (OSWA).
Meski berdekatan dengan blok migas, Nasri menyatakan bahwa belum ada data seismik yang memadai untuk mengevaluasi potensi migas di sana.
“Secara umum, keempat pulau tersebut berdekatan dengan dengan WK OSWA. Akan tetapi, belum ada cakupan data seismik di empat pulau tersebut, sehingga evaluasi potensi migas belum bisa dilakukan secara komprehensif,” kata Nasri dalam keterangannya.
Terpisah, Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf (Mualem), mengumpulkan 17 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI asal Aceh malam ini, Jumat (13/6/2025), untuk membahas pencabutan SK pengalihan empat pulau oleh Mendagri.
Pertemuan yang berlangsung di Restoran Pendopo Gubernur Aceh ini bertujuan merapatkan barisan dan membangun sinergitas untuk mengembalikan Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang ke Provinsi Aceh.

Mualem Susun kekuaatan
Hasil pertemuan tersebut, dalam video pernaytaannya dan viral di media sosial, peralihan empat pulau di Kabupaten Aceh Singkil jadi polemik usai ditetapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masuk ke wilayah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang menjadi polemik adalah sumber daya alamnya.
Kata Mualem, 4 pulau itu memiliki potensi sumber daya alam energi dan gas bumi. Maka dari itu, kata dia, hal inilah yang membuat banyak pihak menginginkan wilayah tersebut.
Keempat pulau yang dimaksud adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek.
Selain itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan, empat pulau tersebut milik Aceh berdasarkan bukti-bukti yang ada. Mulai dari sejarah hingga dokumen-dokumen. Namun, ia mengungkap salah satu alasan empat pulau tersebut kini jadi perebutan karena memiliki kandungan energi dan gas.
Bahkan Mualem tegas memaparkan, potensi kandungan gas di pulau tersebut setara dengan Blok Andaman. “Kenapa sekarang berebut empat pulau itu, tau enggak? Itu kandungan energi, kandungan gas sama besar di Andaman. Itu permasalahannya,” ucap Mualem dalam sambutannya saat melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang, Sabtu, (14/6/2025).

Mualem Tinggalkan Bobby Nasution
Disisi lain, pertemuan singkat Mualem dan Bobby berlangsung di Pendopo Gubernur Aceh di Banda Aceh, Rabu (4/6/2025). Bobby didampingi Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dan pejabat terkait.
“Kami hadir di sini untuk bisa sama-sama meredam, ataupun bisa sama-sama menyepakati apa yang harus kita sepakati bersama dengan pak gubernur Aceh,” kata Bobby saat ditemui di Pendopo Gubernur Aceh.
Bobby mengusulkan pengelolaan potensi pulau itu dilakukan secara bersama-sama. Dia mengaku akan melanjutkan pembahasan dengan Mualem.
“Jadi tadi kita sampaikan, kita kolaboratif, kita kolaborasi. Kalau bicara soal potensinya, tadi tidak bicara ini akan dikembalikan atau tidak, atau akan punya siapa. Tapi kita bicarakan kalau ke depannya kalau ada pembahasan, kami terbuka saja,” ungkapnya.
“Kalau nanti ada pembahasan, apakah ini akan langsung ke Provinsi Aceh atau tetap di Sumatera Utara, kami terbuka. Tadi saya ajak Pak Gubernur Aceh bicara, ketika itu ada di Sumatera Utara atau kembali ke Aceh, kita ingin sama-sama potensinya dikolaborasikan. Artinya kalaupun ada sumber daya alam, ada potensi pariwisata, semuanya kita harapkan bisa dikelola bersama-sama,” ujar Bobby. (EKOIN.CO)