Jakarta, EKOIN.CO – Pasukan Israel menahan aktivis lingkungan Greta Thunberg dan 11 aktivis lainnya di kapal Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Senin (9/6) dini hari waktu setempat. Kapal tersebut merupakan bagian dari Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition/FFC).
Menurut laporan FFC, kapal Madleen mulai mendekati perairan Gaza pukul 01.17 waktu setempat. Kru kapal langsung menyalakan alarm sebagai tanda persiapan memasuki zona konflik. Namun, sebelum mencapai tujuan, pasukan elite angkatan laut Israel, Shayetet 13, menyerbu dan membajak kapal tersebut di perairan internasional sekitar pukul 02.00.
FFC mengunggah video terbaru di Telegram yang memperlihatkan kru kapal duduk dengan tangan terangkat, mengenakan jaket pelampung. “Kami dalam keadaan aman, tapi tidak bisa berkomunikasi lebih lanjut,” tulis FFC dalam unggahannya, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Dalam rekaman video darurat yang diunggah akun Twitter FFC, Greta Thunberg menyatakan mereka telah diculik. “Nama saya Greta Thunberg dan saya dari Swedia. Jika kalian melihat video ini, kami sudah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh tentara pendudukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi bahwa kapal tersebut diamankan dan akan dibawa ke Pelabuhan Ashdod. “Kapal pesiar selfie para selebriti sedang dalam perjalanan menuju pantai Israel dengan selamat,” cuit akun resmi Kemlu Israel di X. Israel menuduh aksi tersebut sebagai upaya provokasi media.