Sorong – EKOIN.CO- Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama Wakil Menteri Ahmad Riza Patria resmi meluncurkan pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di Aimas Convention Center, Sorong, Senin (2/6/2025) petang.
Peluncuran ditandai simbolis dengan pemukulan alat musik tradisional Tifa, disaksikan oleh ribuan Kepala Kampung dan masyarakat dari Papua Barat serta Papua Barat Daya yang hadir secara langsung maupun daring.
Inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam merealisasikan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang pembentukan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan desa.
Peluncuran disambut antusias oleh seluruh elemen, termasuk para kepala daerah dan perwakilan masyarakat adat yang hadir dalam forum tersebut.
Kegiatan ini menjadi momentum awal pembentukan koperasi dengan peran aktif negara dalam mendampingi masyarakat desa bangkit secara ekonomi.
Dukungan Pemerintah Provinsi
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani menyampaikan bahwa hingga kini sudah terdapat 215 Kampung yang telah melaksanakan Musyawarah Desa Khusus terkait koperasi tersebut.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu dengan optimisme menyampaikan komitmennya dalam mendukung terbentuknya 1.013 Koperasi Desa Merah Putih di wilayahnya.
Ia menyatakan bahwa program ini tidak hanya akan membangun kemandirian ekonomi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan keberdayaan komunitas lokal.
“Dengan gotong royong dan sinergi antar lembaga, kami siap mewujudkan kehadiran koperasi di seluruh desa,” kata Elisa Kambu di hadapan forum.
Antusiasme dari kepala kampung dan masyarakat menjadi sinyal kuat bahwa inisiatif ini diterima dengan semangat kolaboratif.
Koperasi dengan Pendampingan Negara
Dalam sambutannya, Mendes Yandri menekankan bahwa program ini merupakan gagasan besar Presiden Prabowo Subianto sebagai solusi nyata menghadapi praktik rentenir dan tengkulak.
Yandri menyatakan, koperasi ini berbeda dari sebelumnya karena negara hadir dari awal hingga koperasi berkembang dan memberi manfaat langsung.
“Negara tidak hanya mewajibkan, tetapi juga mendampingi dan memastikan koperasi ini berjalan,” ungkap Yandri di hadapan para peserta.
Ia menambahkan bahwa kehadiran koperasi akan membuka akses masyarakat desa pada barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Mendes Yandri menyebutkan bahwa koperasi ini juga menjadi sarana menjangkau pelayanan negara hingga ke pelosok Papua.
Struktur Satgas Pengawal Program
Mendes Yandri menjelaskan bahwa pembentukan koperasi ini akan diawasi oleh Satuan Tugas Nasional yang dipimpin oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan.
Satgas tersebut didampingi oleh Menteri Koperasi Budi Arie, Mendagri Tito Karnavian, serta dirinya sendiri sebagai pelaksana teknis.
Pada level provinsi, Gubernur ditunjuk sebagai Ketua Satgas, sementara di tingkat kabupaten/kota akan dijabat oleh Wali Kota atau Bupati.
Ia menambahkan bahwa dana legalisasi koperasi sebesar Rp2,5 juta dapat menggunakan dana operasional dari Dana Desa sebesar 3 persen.
Langkah ini bertujuan agar tidak ada lagi alasan keterbatasan anggaran untuk memulai pembentukan koperasi.
Harapan dan Tujuan Koperasi
Wakil Mendes PDT Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa koperasi ini dibentuk agar masyarakat desa dapat memenuhi kebutuhan pokok secara mandiri.
“Kami ingin gas elpiji, pupuk, sembako, bahkan layanan klinik tersedia langsung dari koperasi desa,” ujar Riza Patria.
Ia menekankan pentingnya efisiensi biaya, terutama pada tahap awal pembentukan koperasi, agar dana bisa dialokasikan maksimal ke pengembangan usaha.
Pemanfaatan gedung pemerintah sebagai kantor koperasi menjadi langkah awal penghematan yang signifikan.
“Kalau sewa bisa dihindari, maka modal yang ada akan lebih bermanfaat untuk kegiatan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Distribusi Keuntungan Kembali ke Warga
Riza menegaskan bahwa koperasi ini harus berorientasi pada keuntungan yang akan kembali ke masyarakat sebagai anggota.
Dengan skema itu, koperasi menjadi bukan hanya alat ekonomi, tetapi juga pilar kesejahteraan lokal yang inklusif.
Ia mengajak seluruh kepala kampung dan perangkat desa untuk menjadi pelopor perubahan lewat koperasi Merah Putih.
Menurutnya, distribusi barang dan jasa yang terorganisir akan mengangkat daya beli dan kualitas hidup masyarakat desa.
“Dengan koperasi, kita dorong ekonomi rakyat dari desa, bukan hanya untuk desa,” tegas Wamen Riza.
Kolaborasi Lintas Kementerian
Dalam acara tersebut, turut hadir pejabat kementerian seperti Kepala BPI Mulyadin Malik, Dirjen PEID Tabrani, serta Kepala BPSDM Agustomi Masik.
Para pejabat tersebut memberikan dukungan penuh untuk pengawalan implementasi koperasi di seluruh wilayah timur Indonesia.
Sinergi antar instansi dan pemerintah daerah dianggap krusial untuk mempercepat pencapaian target jumlah koperasi yang dicanangkan.
Forum ini juga menjadi wadah koordinasi awal antara pusat dan daerah guna merancang peta jalan koperasi yang sesuai kebutuhan lokal.
Dengan pendekatan partisipatif, kebijakan ini diharapkan tidak hanya bersifat top-down, tetapi berbasis aspirasi masyarakat.
Partisipasi Masyarakat Adat
Majelis Rakyat Papua Barat dan Papua Barat Daya juga hadir dan menyampaikan dukungan atas pembentukan koperasi ini.
Kehadiran tokoh adat dinilai penting karena memberi legitimasi sosial dalam pelaksanaan koperasi di tingkat kampung.
Para kepala distrik dan kepala kampung menyambut baik program ini sebagai angin segar bagi pembangunan ekonomi desa.
Mereka menegaskan bahwa selama ini masyarakat sangat terdampak oleh praktik tengkulak dan pinjaman berbunga tinggi.
“Koperasi ini adalah harapan baru kami di kampung,” ungkap salah satu kepala kampung yang hadir secara virtual.
Semangat Bersama dari Papua
Dari antusiasme yang terlihat, peluncuran ini menjadi titik tolak penguatan ekonomi masyarakat desa di Papua secara berkelanjutan.
Seluruh pemangku kepentingan dari pemerintah pusat, provinsi, hingga tingkat kampung sepakat untuk bekerja bersama.
Sorong menjadi saksi semangat kolektif yang digerakkan untuk sebuah cita-cita kesejahteraan tanpa ketergantungan eksternal.
“Papua bisa berdiri di atas kakinya sendiri dengan koperasi yang kuat,” ujar salah satu peserta dari Papua Barat Daya.( Gambar diambil dari DelikAsia.com ).
Dengan pengawalan negara, harapan itu perlahan menjadi nyata.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v