Jakarta, EKOIN – Rosan Roeslani, yang menjabat sebagai CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), mengadakan pertemuan penting dengan para pimpinan BlackRock di pusat operasi perusahaan investasi global tersebut. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjajaki potensi kolaborasi antara dana kekayaan negara Indonesia dengan salah satu nama besar dalam investasi dunia.
Dalam postingan resminya di Instagram pada Jumat (16/5/2025), Rosan mengungkapkan, “Kerja sama ini mewakili sinergi antara prioritas pembangunan di Indonesia dan keahlian global BlackRock dalam manajemen aset, finansial transisi energi, serta infrastruktur digital.” Pertemuan yang berlangsung pada Selasa (13/5/2025) tersebut dihadiri oleh tiga Senior Managing Director BlackRock: Adebayo Ogunlesi, Rajeev Rao, dan Charles Hatami.
Dengan total aset yang dikelola (AUM) mencapai US$11 triliun (Rp180.499 triliun), BlackRock dapat menjadi mitra strategis bagi Danantara. “BlackRock menegaskan kepercayaan investor internasional terhadap prospek ekonomi kita yang solid,” tambah Rosan.
Kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari usaha Danantara untuk menarik masuknya investasi asing. Sebelumnya, seperti yang dilaporkan oleh Rosan di Kantor Presiden Jakarta pada Kamis (24/4/2025), telah terbentuk kesepakatan dengan Qatar Investment Authority (QIA) senilai US$4 miliar (Rp67,5 triliun). “Kami telah menyiapkan US$2 miliar, sementara QIA akan menyediakan jumlah yang setara,” jelas Rosan.