Jakarta, EKOIN – Di balik tubuh kekar dan otot-otot berurat para atlet binaraga Malang, tersimpan kisah pilu tentang perjuangan bertahan di tengah anggaran minim.
Demi memenuhi asupan protein untuk meningkatkan massa otot jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim, mereka terpaksa mengonsumsi ayam mati kemarin (tiren). Padahal mengonsumsi ayam yang sudah ‘rusak’ sangat berisiko untuk kesehatan. Dilansir detik.com .
Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Makan Ayam Tiren?
Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menjelaskan, mengonsumsi makanan yang sudah rusak, termasuk ayam tiren, sangat berisiko bagi kesehatan. Pasalnya, makanan tersebut berpotensi tercemar mikroorganisme, seperti bakteri, parasit, maupun jamur.
Menurut Prof Ari, konsumsi makanan yang telah terkontaminasi dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius, terutama infeksi pada saluran pencernaan atau infeksi usus.
“Infeksi usus itu bisa macam-macam, bisa dalam bentuk gejala muntah dan mencret BAB,” ungkapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (6/5/2025).
“Bisa juga infeksi usus dalam bentuk demam tifus, demam tifus itu juga bisa,” katanya lagi.
Tak hanya itu, dokter yang menjabat sebagai dekan FKUI tersebut juga turut menyoroti bahaya lain yang mengintai dari makanan rusak, terutama jika makanan tersebut mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin atau pengawet.
Ia mengatakan, penggunaan zat-zat ini kadang masih dilakukan demi mempertahankan tampilan segar pada produk makanan, padahal sangat berisiko bagi kesehatan.
Spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, juga mengingatkan bahaya di balik konsumsi ayam tiren. Ia menegaskan ayam tiren atau ayam yang mati bukan karena disembelih secara layak, berisiko membawa berbagai penyakit yang dapat membahayakan kesehatan.
Berbeda dengan ayam potong yang berasal dari ayam sehat dan diproses sesuai prosedur, ayam tiren kerap tidak jelas penyebab kematiannya. Bisa saja ayam tersebut mati karena sakit, stres, atau bahkan terinfeksi penyakit menular yang berbahaya.
“Sebaiknya ayam tiren dilarang dikonsumsi,” ujarnya dalam kesempatan berbeda, Rabu (7/5).
Apakah Nutrisi Ayam Tiren Masih Ada?
Di sisi lain, pakar gizi komunitas Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum, mengatakan nutrisi pada ayam bangkai ini sudah tidak ada. Alih-alih nutrisi, justru ayam bangkai tersebut mengandung banyak bakteri.
Menurut dr Tan, daripada memaksakan mengonsumsi ayam bangkai demi nutrisi yang justru tidak ada, dirinya menyarankan kepada para atlet untuk mencoba makan telur.
“Ayam busuk sering terkontaminasi oleh bakteri seperti Salmonella, Campylobacter, dan E. coli, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, kram perut, dan demam,” kata dr Tan kepada yang dilansir detikcom, Rabu (7/5).
“Telur jauh lebih murah, mengandung protein lebih banyak dengan harga yang sama, dibanding semua jenis protein hewan lain,” tutupnya.