Jakarta, EKOIN.CO – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan berbagai negara di dunia masih terus berlangsung, bahkan memanas. Salah satunya antara AS dengan Eropa.
Eropa diketahui sedang memperketat aturan terhadap raksasa teknologi asal AS seperti Apple dan Google. Aturan tersebut terkait praktik monopoli raksasa teknologi, yang berujung pada hukuman denda.
Presiden AS Donald Trump turun gunung untuk membela Apple dan Google. Pada akhir pekan lalu, Trump mengancam akan meluncurkan investigasi perdagangan untuk membatalkan denda yang disebut ‘diskriminatif’ dari Eropa terhadap Google dan Apple.
“Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi pada perusahaan AS yang menakjubkan. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jika hal ini terjadi, saya akan terpaksa memulai proses hukum Pasal 301 untuk membatalkan denda tidak adil yang dikenakan kepada Perusahaan-Perusahaan AS Pembayar Pajak ini,” tulis Trump di Truth Social, dikutip dari CNBC International, Senin (8/9/2025).
Ancaman tersebut ia sampaikan beberapa jam setelah Google menerima denda senilai hampir US$3,5 miliar dari Uni Eropa dalam kasus antimonopoli besar yang berpusat pada bisnis teknologi periklanan raksasa mesin pencari tersebut.
Unggahan tersebut juga muncul sehari setelah Trump mengadakan jamuan makan malam di Gedung Putih bersama sekelompok eksekutif teknologi papan atas, yang bergantian memujinya.
CEO Google Sundar Pichai berterima kasih kepada Trump setelah hakim AS mengeluarkan putusan yang menguntungkan dalam kasus antimonopoli penting terhadap Alphabet. Pichai mengatakan ia menghargai dialog konstruktif yang dilakukan pemerintah.
Dalam unggahannya, Trump mengeluh dan menuduh Eropa “secara efektif mengambil uang yang seharusnya digunakan untuk Investasi dan Lapangan Kerja AS.”
Trump menekankan bawa denda dan pajak lain yang dikeluarkan terhadap Google dan perusahaan AS lainnya tidak adil.
“Wajib pajak AS tidak akan menoleransi ini!,” ujarnya.
Dalam unggahan lanjutan pada Jumat (5/9) sore, Trump mengklaim bahwa Google sebelumnya telah membayar US$13 miliar dalam klaim dan tuduhan palsu.
Tidak jelas dari mana angka tersebut berasal, meskipun perusahaan tersebut baru-baru ini menghadapi serangkaian denda regulasi yang besar.
Ia juga mengecam Uni Eropa karena memeras miliaran dolar dari Apple dalam bentuk pajak tertunggak dan denda atas dugaan praktik antikompetisi.
Unggahan tersebut mengklaim bahwa Apple telah didenda US$17 miliar, tetapi angka tersebut tampaknya mencakup putusan pengadilan tahun 2024 di Irlandia yang memerintahkan perusahaan untuk membayar lebih dari US$14 miliar dalam bentuk pajak tertunggak.
“Apple harus mendapatkan kembali uang mereka!,” tulis Trump.