Jakarta EKOIN.CO – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan uji coba kamera AI di layanan Transjabodetabek untuk menghitung jumlah penumpang secara real time. Teknologi ini pertama kali diterapkan pada rute Cawang–Vida Bekasi dan disebut akan diperluas ke jalur lain dalam waktu dekat.
Ikuti update berita lainnya lewat WA Channel EKOIN
AI di Transjabodetabek
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, sistem berbasis AI ini mampu merekam titik naik dan turun penumpang sehingga rute dapat disesuaikan lebih dinamis dengan kebutuhan. “Ya, itu sudah dilakukan uji coba dalam rangka kita melakukan counting terhadap ridership jumlah penumpang. Jadi penumpangnya naik dari mana, turun di mana, secara Artificial Intelligence itu langsung dilakukan pengolahan sehingga untuk penyesuaian rute sesuai dengan demand yang ada itu menjadi lebih dinamis,” katanya di Halte Jaga Jakarta, Senen, Senin (8/9).
Menurut Syafrin, keunggulan sistem AI adalah proses penyesuaian tidak lagi menunggu survei manual. Data yang terkumpul otomatis memberi umpan balik (feedback) untuk perubahan rute lebih cepat. Dengan begitu, layanan bisa merespons perubahan jumlah penumpang tanpa birokrasi panjang.
Uji coba ini sudah berlangsung sebulan terakhir. Syafrin menyebut hasil awal cukup baik dan membuktikan konsep ini bisa diandalkan. “Tentu perlu dipahami karena ini semacam proof of concept sehingga yang dilakukan baru pada satu rute yaitu rute Cawang–Vida Bekasi,” ujarnya.
Perluasan Kamera AI
Syafrin menambahkan, keberhasilan awal ini akan menjadi dasar penerapan AI di rute Transjabodetabek lain. “Jadi dari sana kemudian teknologi ini bisa di-copy paste ke rute-rute lainnya untuk memantau kerja rute seefektif dan seefisien apa,” jelasnya.
Dengan begitu, Dishub dapat memutuskan apakah suatu jalur perlu dilakukan perubahan arah perjalanan atau penyesuaian armada. Targetnya, sistem transportasi semakin responsif terhadap pola perjalanan harian masyarakat Jabodetabek.
Selain memantau jumlah penumpang, kamera AI ini bekerja layaknya survei di dalam bus. Hanya saja, prosesnya otomatis menggunakan perangkat pemrosesan yang ditanam pada sistem kamera. “Jadi itu adalah model counting jumlah penumpang. Jadi semacam survey on bus, tapi sekarang menggunakan Artificial Intelligence,” ujar Syafrin di Balai Kota, Gambir, Kamis (21/8).
Menurut Dishub, data yang terkumpul akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan Transjabodetabek. Penyesuaian rute berdasarkan data real time diyakini dapat memotong waktu perjalanan, menekan kepadatan bus, dan memperbaiki pengalaman penumpang.
Teknologi AI ini juga diharapkan menjadi bagian dari digitalisasi transportasi publik di Jakarta. Dengan dukungan data aktual, Dishub dapat membuat kebijakan berbasis bukti (evidence based policy) yang lebih akurat.
Syafrin menegaskan bahwa penerapan sistem ini akan terus dievaluasi. Jika hasilnya konsisten, cakupan penggunaan AI bisa meluas ke seluruh jaringan Transjabodetabek. “Uji coba sudah dilakukan dan tentu sekarang penyiapan untuk di-copy paste ke rute lainnya,” ujarnya menegaskan.
Ke depan, keberhasilan program ini diharapkan memperkuat kepercayaan publik terhadap transportasi umum berbasis data dan teknologi. Dishub optimistis sistem cerdas ini akan membuat layanan bus lebih efisien, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v