Jakarta EKOIN.CO – CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, mengumumkan minat besar sejumlah konglomerat nasional terhadap Patriot Bond. Instrumen surat utang ini diproyeksikan menjadi salah satu pendorong pembiayaan strategis untuk transisi energi di Indonesia. Gabung WA Channel EKOIN.
Dalam keterangannya, Rosan menyebutkan bahwa dua grup usaha besar, yakni milik Prajogo Pangestu dan Grup Djarum, sudah menyatakan ketertarikan mereka. “(Prajogo dan Grup Djarum minat) iya, mereka berminat,” ujarnya kepada awak media.
Rosan menegaskan, antusiasme tidak hanya datang dari dua konglomerasi tersebut. Beberapa pengusaha besar lainnya juga telah menunjukkan keseriusan untuk ikut serta. “Semua ikut berpartisipasi kok,” kata Rosan, menandakan optimisme terhadap keberhasilan instrumen ini.
Dukungan Konglomerat untuk Patriot Bond
Patriot Bond diterbitkan melalui mekanisme private placement, artinya penawaran dilakukan langsung kepada kelompok investor tertentu dan tidak bisa diakses oleh investor ritel. Dengan cara ini, instrumen tidak diperdagangkan bebas di pasar modal.
Danantara menargetkan total emisi mencapai Rp50 triliun, terbagi dalam dua tenor yakni 5 tahun dan 7 tahun, dengan kupon tetap sebesar 2%. Dana dari Patriot Bond akan dialokasikan bagi pembiayaan proyek strategis, terutama pengembangan energi ramah lingkungan seperti program waste-to-energy.
Prajogo Pangestu menilai Patriot Bond sebagai peluang besar untuk dunia usaha. “Inisiatif Danantara Indonesia melalui Patriot Bonds memberi kesempatan bagi dunia usaha untuk berkontribusi dalam transformasi ekonomi nasional dengan tata kelola yang baik dan berkelanjutan,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Franky Widjaya dari Grup Sinar Mas. Menurutnya, Patriot Bond memiliki posisi penting dalam memperkuat kolaborasi sektor swasta dan pemerintah. “Patriot Bonds yang digagas Danantara Indonesia memperkuat kolaborasi pemerintah dan dunia usaha. Instrumen ini memberi kepastian investasi sekaligus mempercepat pertumbuhan yang inklusif bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Patriot Bond Dorong Transisi Energi
Dukungan serupa datang dari Garibaldi Thohir alias Boy Thohir dari Grup Adaro. Ia menekankan manfaat nyata instrumen ini dalam mendanai proyek energi ramah lingkungan. “Kami mendukung program ini, apalagi Patriot Bond ini akan mendanai proyek-proyek waste-to-energy yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia,” katanya.
Dengan minat yang tinggi dari sejumlah konglomerat, Patriot Bond diyakini bisa memperkuat fondasi ketahanan ekonomi nasional. Rosan optimistis instrumen ini tidak hanya menjadi alternatif pembiayaan, tetapi juga mempercepat realisasi proyek pembangunan berkelanjutan.
Selain mendukung ketahanan energi, Patriot Bond juga diharapkan membuka peluang bagi korporasi untuk mengambil bagian dalam pembiayaan yang berorientasi pada lingkungan. Keikutsertaan pengusaha besar memberi sinyal positif bagi dunia usaha sekaligus mendorong percepatan transformasi ekonomi hijau.
Melihat animo yang terus meningkat, Patriot Bond diprediksi akan menjadi instrumen yang berperan strategis dalam jangka panjang. Selain sebagai sumber dana, kehadirannya juga memperkuat kepercayaan pasar terhadap arah pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih berkelanjutan.
Patriot Bond terbukti menarik perhatian konglomerat besar Indonesia, termasuk Grup Barito, Grup Djarum, Sinar Mas, dan Adaro.
Instrumen ini menjadi jalur pembiayaan yang fokus pada transisi energi dan proyek ramah lingkungan.
Pernyataan dari sejumlah tokoh usaha menegaskan peran penting kolaborasi sektor swasta dan pemerintah.
Antusiasme para pengusaha memperlihatkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif.
Dengan strategi tepat, Patriot Bond dapat memperkuat fondasi ekonomi nasional sekaligus mendorong transformasi energi.
Pemerintah perlu menjaga transparansi tata kelola Patriot Bond agar kepercayaan investor tetap terjaga.
Danantara dapat memperluas sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi dari sektor swasta lainnya.
Pengusaha yang terlibat sebaiknya memastikan kontribusi berkelanjutan dalam proyek ramah lingkungan.
Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang manfaat langsung dari proyek transisi energi.
Ke depan, Patriot Bond dapat dijadikan model bagi instrumen pembiayaan hijau lainnya di Indonesia.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v