Jakarta, EKOIN.CO – Akuisisi jet tempur KAAN oleh Indonesia menjadi salah satu isu paling mencuri perhatian dalam lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Turki. Meski terdapat sederet kesepakatan strategis lainnya, komitmen pengadaan jet tempur generasi kelima buatan Turki Aerospace Industries (TAI) ini disebut-sebut sebagai langkah penting dalam memperkuat pertahanan udara Indonesia.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Akuisisi Jet Tempur KAAN
Dalam pertemuan bilateral di Ankara, kedua negara menyepakati sejumlah kerja sama strategis, mulai dari energi hingga pertahanan. Namun, publikasi media Turki menyoroti bahwa akuisisi jet tempur KAAN oleh Indonesia menjadi kesepakatan yang paling disorot. Pesawat ini dirancang sebagai jet tempur siluman generasi kelima dengan kemampuan tempur modern yang bisa menyaingi pesawat buatan Amerika dan Rusia.
Jet tempur KAAN merupakan proyek kebanggaan Turki yang sedang dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang resmi menyatakan ketertarikan untuk mengakuisisi dan ikut mendukung produksi pesawat tersebut.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut kerja sama ini sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem pertahanan nasional sekaligus membuka peluang industri pertahanan dalam negeri untuk terlibat. “Indonesia berkomitmen membangun kemampuan pertahanan yang lebih mandiri, termasuk melalui transfer teknologi,” ujarnya di Ankara.
Kesepakatan Strategis Turki-Indonesia
Selain akuisisi jet tempur KAAN, terdapat beberapa kesepakatan penting lain antara Indonesia dan Turki. Di antaranya kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan infrastruktur, serta peningkatan investasi di sektor strategis. Namun, media internasional tetap menempatkan isu pengadaan pesawat tempur sebagai topik utama.
Menurut analis pertahanan Turki, kesepakatan ini bukan sekadar transaksi militer, tetapi juga simbol meningkatnya hubungan strategis antara kedua negara. Posisi Indonesia sebagai negara besar di Asia Tenggara dinilai sangat penting bagi Turki dalam memperluas jaringan kemitraan global.
Turki sendiri menegaskan bahwa proyek KAAN akan terus dikembangkan untuk menyaingi jet tempur kelas dunia seperti F-35 milik Amerika Serikat dan Su-57 Rusia. Dengan keterlibatan Indonesia, pengembangan dan pemasaran KAAN diperkirakan akan semakin cepat.
Langkah Indonesia ini juga dilihat sebagai sinyal bahwa pemerintah serius dalam memperbarui alutsista TNI Angkatan Udara, sejalan dengan rencana modernisasi pertahanan jangka panjang.
Kesepakatan pengadaan KAAN disebut akan mencakup kerja sama industri, termasuk kemungkinan produksi komponen di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas industri pertahanan nasional sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Meski detail jumlah pesawat yang akan dibeli belum diumumkan, sumber dari Kementerian Pertahanan menyebut proses finalisasi kontrak akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
Indonesia sebelumnya telah memperkuat armada udara dengan pesawat Sukhoi dan F-16, namun pengadaan jet tempur KAAN dianggap sebagai lompatan besar karena melibatkan teknologi generasi kelima.
Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan meningkatkan posisi Indonesia dalam percaturan geopolitik kawasan, khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan di Asia Tenggara.
Ankara menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada Indonesia dalam proses akuisisi ini. Hal tersebut diyakini dapat mempererat hubungan bilateral di berbagai bidang ke depannya.
Indonesia pun menegaskan kesepakatan dengan Turki bukan hanya sebatas pengadaan alutsista, melainkan bagian dari visi membangun kemandirian pertahanan yang berkelanjutan.
Dengan kesepakatan ini, Indonesia tidak hanya memperoleh jet tempur modern, tetapi juga akses teknologi dan pengalaman strategis yang bernilai besar bagi pertahanan nasional.
( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v