Jakarta, – EKOIN – CO – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menegaskan komitmennya dalam melindungi serta memulihkan Museum Bagawanta Bari Kediri yang terdampak aksi unjuk rasa pada Sabtu (30/8) malam. Insiden tersebut mengakibatkan sejumlah koleksi bersejarah rusak dan hilang, termasuk Kepala Ganesha, koleksi wastra (kain batik), serta buku-buku lama.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa itu. Ia menegaskan, museum bukan hanya tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga simbol memori kolektif bangsa.
“Kementerian Kebudayaan sangat menyesalkan insiden yang terjadi. Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta pengelola museum untuk memastikan keamanan dan perlindungan koleksi. Langkah-langkah pemulihan segera dilakukan,” ujar Fadli Zon.
Selain kehilangan koleksi, sejumlah benda bersejarah lain seperti arca Bodhisatwa dan bata berinskripsi mantra berhasil diselamatkan oleh juru pelihara museum. Sementara itu, miniatur lumbung dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah.
Tidak hanya di Kediri, aksi anarkis juga berdampak pada beberapa gedung cagar budaya lainnya, antara lain: