Jakarta – Ekoin.co . Belakangan ini, media sosial X (dulu Twitter) ramai membahas perbedaan kondisi kulit saat seseorang berada di luar negeri dibandingkan dengan di Indonesia. Banyak warganet mengklaim bahwa kulit mereka terasa lebih sehat dan cerah saat tinggal di negara lain. Salah satu pengguna X membagikan pengalamannya setelah dua hari di Korea Selatan, di mana ia merasa kulitnya lebih halus dan pori-pori mengecil. Unggahan ini memicu tanggapan dari banyak pengguna lain yang juga merasakan hal serupa.
Menanggapi hal ini, dr. Arini Astasari Widodo, dokter spesialis kulit, menjelaskan bahwa lingkungan tempat tinggal memang berpengaruh besar terhadap kondisi kulit. “Banyak pasien saya melaporkan bahwa kulit mereka terasa lebih baik atau justru lebih buruk saat bepergian ke negara lain. Perubahan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/2).
Beberapa faktor utama yang memengaruhi kesehatan kulit, menurut dr. Arini, meliputi iklim, kelembapan, polusi, dan paparan sinar UV. “Udara yang lebih lembap dapat membantu menjaga hidrasi kulit, sementara udara kering berpotensi menyebabkan kulit kering dan iritasi,” jelasnya. Hal ini menjelaskan mengapa seseorang yang bepergian dari negara tropis ke negara dengan musim dingin sering mengalami kulit kering dan pecah-pecah.
Selain iklim, kualitas air juga berperan penting. Air dengan kandungan mineral tinggi (hard water) dapat meninggalkan residu di kulit dan memperburuk kondisi seperti eksim dan jerawat. Sementara itu, air dengan kandungan mineral rendah (soft water) cenderung lebih ramah untuk kulit.
Paparan sinar matahari yang intens juga menjadi faktor penting. “Negara dengan paparan sinar UV tinggi memiliki risiko penuaan kulit yang lebih besar, seperti hiperpigmentasi dan kerusakan kolagen,” tambah dr. Arini. Selain itu, polusi udara juga berkontribusi terhadap masalah kulit. “Polutan dan partikel udara dapat merusak lapisan pelindung kulit (skin barrier), memicu inflamasi, dan mempercepat penuaan,” ujarnya.
Gaya hidup dan pola makan juga tidak boleh diabaikan. Diet tinggi gula dan makanan olahan dapat memperburuk inflamasi kulit, sedangkan pola makan kaya antioksidan seperti Mediterranean diet lebih mendukung kesehatan kulit. “Penggunaan skincare yang tepat, seperti antioksidan dan tabir surya, juga sangat penting untuk melindungi kulit dari dampak negatif lingkungan,” tegas dr. Arini.