JAKARTA – EKOI.CO PT Bank Negara Indonesia (Persero/BNI) Tbk sebagai bank global mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas calon pekerja magang di luar negeri dengan menyediakan akses pembiayaan murah dan mudah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini ditujukan untuk penempatan pekerja migran Indonesia, khususnya ke Jepang.
Kolaborasi antara BNI dan PT Serbaindo Edutechno International, lembaga resmi penyelenggara pemagangan ke luar negeri dan pusat pelatihan bahasa serta budaya Jepang, resmi ditandatangani pada Jumat (28/2/2025) di Kantor Cabang BNI Melawai Raya. Melalui kerja sama ini, BNI memberikan pembiayaan kepada 1.100 pemagang dengan nilai sebesar Rp35 juta per orang.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak muda Indonesia yang ingin mencari pengalaman kerja di Jepang dengan gaji yang layak sesuai keterampilan yang dimiliki. “Kerja sama ini memberikan kesempatan kepada anak muda yang ingin mencari pengalaman kerja di Jepang dengan gaji yang layak sesuai dengan keterampilan yang dimiliki,” ujar Okki, seperti dikutip dari laman resmi BNI pada Selasa (18/3/2025).
Selain memberikan modal, kemitraan ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman para pemagang, terutama di bidang pengasuh atau perawat. Okki menambahkan, pemagang juga berkesempatan melanjutkan studi di Jepang secara online melalui website magang-jepang.com. “Melalui website magang-jepang.com, para peserta magang bisa berkuliah S1-S2 full online selama bekerja di Jepang sehingga sepulang dari Jepang kariernya akan lebih baik,” jelasnya.
BNI berkomitmen untuk memastikan para pemagang mendapatkan kesempatan terbaik untuk belajar dan bekerja di luar negeri. “Semoga kolaborasi ini bisa bermanfaat untuk semua pihak terutama calon pemagang yang ingin mencari pengalaman kerja dan belajar di Jepang,” tambah Okki.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyambut baik kolaborasi ini dan mendorong sinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. “Kami terus mengupayakan agar program pemagangan bagi peserta asal Indonesia dapat terus diperluas,” kata Yassierli.