JAKARTA EKOIN.CO – Investor asing kembali mencatatkan net inflow di pasar keuangan Indonesia, meski jumlahnya lebih rendah dibandingkan dengan tiga pekan lalu. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pada periode 19–21 Agustus 2025, dana asing yang masuk tercatat sebesar Rp0,91 triliun.
Gabung WA Channel EKOIN di sini
BI melaporkan bahwa net inflow terbesar berasal dari pasar saham dengan nilai Rp2,31 triliun. Namun, arus dana asing keluar (net outflow) masih terlihat pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp0,62 triliun dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp0,78 triliun.
Jika dihitung dari awal tahun hingga 21 Agustus 2025, investor asing membukukan net sell di pasar saham hingga Rp52,99 triliun. Sementara di SRBI, nilai net sell mencapai Rp85,83 triliun. Meski demikian, di pasar SBN masih terjadi pembelian bersih atau net buy sebesar Rp71,63 triliun.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang tahun berjalan hingga 22 Agustus 2025, net inflow pada saham telah mencapai Rp4,4 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing tetap menaruh minat terhadap pasar modal domestik meski pergerakan aliran modal berfluktuasi.
Net Inflow Didukung Sentimen Global
Masuknya dana asing ke pasar saham pekan lalu didorong oleh optimisme investor global. Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September mendatang menjadi salah satu pemicu utama.
Pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole akhir pekan lalu memberikan sinyal dovish yang semakin memperkuat keyakinan pasar. Investor melihat peluang bahwa penurunan suku bunga akan meningkatkan daya tarik aset di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dengan situasi tersebut, investor menilai bahwa pasar saham Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi yang menjanjikan. Kondisi makroekonomi yang relatif stabil turut mendukung aliran dana asing masuk ke pasar modal.
Selain itu, faktor eksternal seperti stabilitas nilai tukar rupiah dan kebijakan moneter domestik juga memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar. Investor asing pun cenderung memanfaatkan momentum ini untuk menambah portofolio saham.
Prospek Net Inflow ke Depan
Ke depan, aliran dana asing diperkirakan akan terus berlanjut. Ekspektasi pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat membuat imbal hasil aset di negara tersebut kurang menarik dibandingkan emerging markets.
Indonesia, dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang solid, menjadi salah satu destinasi utama pergeseran modal tersebut. Kepercayaan investor asing diyakini semakin meningkat seiring terjaganya stabilitas fundamental ekonomi.
BI menekankan pentingnya menjaga stabilitas pasar keuangan agar net inflow tetap berkelanjutan. Dukungan kebijakan fiskal dan moneter diharapkan mampu memperkuat daya tarik investasi Indonesia di mata global.
Sementara itu, pelaku pasar domestik diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan likuiditas dan memperkuat posisi di pasar saham. Dengan bertambahnya modal asing, potensi pertumbuhan sektor keuangan nasional juga semakin besar.
Optimisme investor asing terhadap Indonesia tidak terlepas dari kondisi geopolitik global yang relatif kondusif. Meskipun masih ada risiko ketidakpastian, pasar modal nasional dinilai cukup tangguh menghadapi gejolak eksternal.
Net inflow asing yang kembali tercatat di pasar saham Indonesia menunjukkan adanya kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi nasional. Arus masuk dana asing ini menjadi peluang untuk memperkuat pasar modal domestik.
Dengan dukungan faktor eksternal seperti rencana pemangkasan suku bunga The Fed, Indonesia berpotensi terus menarik aliran modal global.
Stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah menjadi faktor penting yang harus dijaga untuk mempertahankan kepercayaan investor.
Pemerintah dan otoritas moneter perlu memastikan bahwa kebijakan yang ditempuh mendukung iklim investasi yang sehat.
Ke depan, jika tren positif ini berlanjut, net inflow berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan pasar keuangan Indonesia. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
.