Jakarta, EKOIN.CO – PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah menguji coba inovasi transportasi baru yang ditujukan khusus untuk masyarakat, yakni Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang. Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menyampaikan bahwa uji coba terhadap kereta ini sedang berjalan.
“KA petani dan pedagang, dynamic trial,” ungkap Bobby dalam rapat yang berlangsung dengan Komisi VI di gedung DPR RI, Rabu (20/8/2025).
Menurutnya, melalui proses uji coba ini, perusahaan dapat mengukur timbal balik dari operasional kereta. Pada akhirnya, evaluasi tersebut akan menjadi dasar untuk menentukan nilai ekonomi dari layanan baru ini. “Kita akan lihat feedback sehingga kami bisa menentukan nilai ekonominya untuk menumbuhkan petani dan pedagang terutama untuk mengangkut komoditasnya dengan kereta api,” jelasnya.
Kereta yang kini tengah dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng ini dirancang untuk mempermudah mobilitas para petani dan pedagang. Selain itu, desainnya juga memungkinkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman, dan efisien.
Gagasan ini, seperti yang diutarakan oleh Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, bermula dari pembahasan teknis sejak Mei 2024. Pembahasan tersebut kemudian diwujudkan melalui proses modifikasi sarana yang serius.
“Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta,” ujar Anne dalam keterangannya pada Selasa (19/8/2025).
Di samping perubahan tata letak tempat duduk, beberapa detail teknis juga disesuaikan. Lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dihilangkan untuk memperlancar akses, dan jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 dari sebelumnya 106. Sementara itu, fasilitas toilet tetap tersedia satu unit per kereta, dan rak bagasi dipertahankan demi kenyamanan penumpang.
Kereta hasil modifikasi dari kereta kelas bisnis dan ekonomi ini telah melewati tahap uji statis pada 14-15 Agustus 2025 di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng. Setelahnya, uji dinamis dilanjutkan pada 15 Agustus 2025 dengan rute pergi-pulang Surabaya Gubeng-Lamongan.
Uji coba tahap pertama ini dilakukan oleh jajaran KAI. Rangkaian pengujian selanjutnya akan melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub hingga kereta tersebut memperoleh sertifikasi. Hal ini penting untuk memastikan aspek keselamatan terpenuhi secara menyeluruh sebelum layanan dapat dinikmati oleh masyarakat.
Inovasi ini juga sejalan dengan semangat Astacita Menuju Indonesia Emas 2045 serta delapan misi perusahaan. Hal ini memperkuat visi KAI untuk menjadi motor penggerak pembangunan nasional, menghadirkan transportasi yang inklusif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui konektivitas logistik yang andal.