Jakarta, Ekoin.co – Presiden Prabowo Subianto melaporkan capaian signifikan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini telah menjangkau 20 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Pernyataan ini disampaikan langsung Kepala Negara dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Jumat (15/8/2025).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Presiden menjelaskan bahwa meskipun baru berjalan selama delapan bulan, dampak program tersebut sudah terasa nyata. Salah satu indikator yang muncul adalah meningkatnya angka kehadiran siswa di sekolah. Selain itu, kualitas prestasi akademik anak-anak juga dinilai membaik.
Dalam laporannya, Prabowo mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah berdiri 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi. Program MBG juga telah menciptakan 290 ribu lapangan kerja baru, khususnya di sektor dapur umum, serta melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM.
BACA JUGA
Babinsa Koramil 1710-02/Timika Dampingi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) Di Wilayah Binaannya
Presiden menekankan bahwa MBG tidak hanya sebatas program sosial, melainkan sebuah investasi besar untuk masa depan bangsa. Menurutnya, dengan gizi yang baik, generasi muda akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif.
Capaian dan Dampak MBG
Prabowo menyampaikan apresiasi kepada Badan Gizi Nasional beserta seluruh anggotanya yang telah berperan penting dalam menyukseskan implementasi program Makan Bergizi Gratis. Ia menambahkan, keberhasilan ini terwujud berkat koordinasi lintas lembaga, termasuk dukungan dari TNI, Polri, organisasi keagamaan, koperasi, dan yayasan masyarakat.
“Dalam tujuh bulan, kita mencapai target yang negara lain butuh bertahun-tahun,” ujar Presiden dalam pidatonya.
Sebagai perbandingan, Prabowo mencontohkan Brasil yang membutuhkan waktu sebelas tahun untuk menjangkau 40 juta penerima MBG setiap hari. Indonesia, kata dia, mampu membangun ribuan unit layanan gizi di seluruh provinsi dalam waktu kurang dari setahun.
Pemerintah menilai keberhasilan ini berdampak besar, terutama dalam memperbaiki kualitas pendidikan. Dengan kebutuhan gizi yang tercukupi, anak-anak lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar, sehingga pencapaian akademis meningkat.
Selain itu, kehadiran program ini turut mendorong perekonomian daerah. Keterlibatan petani, nelayan, dan UMKM dalam rantai pasok pangan menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan, terutama di wilayah pedesaan.
Ketahanan Pangan Nasional
Selain fokus pada peningkatan gizi masyarakat, Presiden juga menekankan pentingnya kedaulatan pangan. Pemerintah, katanya, telah membuka dua juta hektare lahan sawah baru di Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Langkah tersebut dibarengi dengan kebijakan intensifikasi pertanian, pemangkasan birokrasi pupuk, serta peningkatan harga beli gabah menjadi Rp6.500 per kilogram.
Hasil dari kebijakan ini cukup signifikan. Indonesia berhasil mencatat surplus beras dengan cadangan nasional lebih dari empat juta ton, jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, Indonesia kembali mengekspor beras dan jagung ke negara lain.
Presiden menegaskan, pemerintah akan bertindak tegas terhadap praktik penimbunan dan manipulasi distribusi pangan. Ia menegaskan tidak segan mencabut izin usaha penggilingan beras skala besar apabila terbukti melakukan kecurangan.
“Untuk melindungi konsumen Indonesia, Pemerintah yang saya pimpin akan selalu mewaspadai kecurangan-kecurangan, manipulasi, penipuan, upaya penimbunan, dan menahan distribusi bahan pangan,” ujar Prabowo dalam pidato yang disampaikan di depan anggota legislatif.
Selain itu, pemerintah juga terus mengawasi pasar agar harga pangan tetap stabil. Dengan demikian, hasil surplus yang diperoleh dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat, terutama kelompok rentan.
Capaian ini menurut Presiden merupakan bukti bahwa strategi pembangunan yang menggabungkan aspek gizi, pendidikan, dan ketahanan pangan mampu menghasilkan dampak positif bagi kesejahteraan rakyat.
Keberhasilan program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan pemerintahan saat ini. Selain memberikan dampak langsung kepada anak-anak dan ibu, program ini juga memperkuat fondasi ekonomi nasional.