LONDON, EKOIN.CO – Eropa memberikan batas waktu kepada Iran hingga akhir Agustus untuk menyepakati perjanjian nuklir, jika tidak, mereka akan menerapkan sanksi melalui mekanisme snapback. Pamungkas: snapback
Iran Diberi Waktu Akhir Bulan Ini
Tiga negara Eropa—Inggris, Prancis, dan Jerman (E3)—secara resmi mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Iran mulai September, jika perjanjian nuklir tidak tercapai hingga akhir Agustus
Mekanisme snapback, yang otomatis mengaktifkan kembali sanksi Dewan Keamanan PBB yang sebelumnya dicabut berdasarkan perjanjian 2015, bakal digunakan jika Teheran tidak membuat kemajuan konkret
Ancaman Sanksi Snapback
E3 telah memperingatkan bahwa snapback berlaku otomatis tanpa perlu pemungutan suara di Dewan Keamanan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, menyatakan:
“France and its partners are … justified in reapplying global embargoes … Without a firm, tangible and verifiable commitment from Iran, we will do so by the end of August at the latest”
Mereka ingin menyelesaikan proses sebelum Rusia mengambil alih kepresidenan Dewan Keamanan PBB pada Oktober
Respons Iran
Iran sejauh ini belum merespons secara resmi ultimatum ini, termasuk tawaran perpanjangan jika Iran menunjukkan itikad baik Teheran juga telah menghentikan kerjasama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), setelah serangan dari Israel yang didukung AS pada Juni lalu
Perkembangan Diplomasi Terkini
Sebelumnya, perundingan nuklir antara Iran, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa berlangsung sejak April hingga Juni 2025, dengan beberapa putaran pertemuan di Oman dan Roma Namun, gencatan senjata yang dimediasi AS menyusul serangan Israel pada bulan Juni lebih banyak membawa ketegangan daripada solusi
- Apa yang terjadi? E3 memberi Iran waktu hingga akhir Agustus untuk menyepakati perjanjian nuklir atau akan menerapkan sanksi snapback.
- Mengapa penting? Snapback otomatis akan mengembalikan sanksi PBB — langkah besar yang dapat meningkatkan ketegangan global.
- Bagaimana respon Iran? Belum ada respons resmi; diplomasi terhenti dan hubungan dengan IAEA memburuk.
(*)