Jakarta, EKOIN.CO – Pimpinan Komisi VIII DPR RI menyerahkan secara simbolis bantuan pendidikan agama dan keagamaan kepada sejumlah lembaga pendidikan keagamaan dan rumah ibadah di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).
Penyerahan dilakukan dalam rangkaian Kunjungan Kerja Reses Masa Persidangan IV Tahun 2024–2025 di Gedung BBPPKS Kemensos, Sleman. Acara tersebut disaksikan sejumlah pejabat dari Kementerian Agama dan tokoh keagamaan lokal.
Bantuan yang diserahkan mencakup program inkubasi bisnis dan dukungan sanitasi bagi pondok pesantren serta beberapa rumah ibadah. Bantuan ini ditujukan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan lembaga keagamaan.
Secara simbolis, bantuan diterima oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama DI Yogyakarta Ahmad Bahiej dan Pengasuh Pesantren Darul Hadists Al-Manshuroh dari Kulon Progo, Yogyakarta.
“Melalui bantuan inkubasi bisnis dan sanitasi pesantren tersebut, selanjutnya dapat lebih mendorong kemandirian pesantren,” ujar Abdul Wachid, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, dalam sambutannya di hadapan para peserta.
Dorongan untuk Kemandirian Pesantren
Dalam kunjungan tersebut, Abdul Wachid juga menyampaikan pentingnya transformasi kelembagaan pesantren agar tak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis nilai-nilai keislaman.
Ia menambahkan bahwa DPR RI, melalui Komisi VIII, terus mendorong kemitraan antara negara dan lembaga pendidikan agama dalam bentuk dukungan anggaran dan program pelatihan berbasis usaha produktif.
Selain Abdul Wachid, hadir pula Direktur Bina Haji Musta’in, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono, serta Kasubtim Dakwah Direktorat Pesantren Firdah Thawil yang mewakili Kementerian Agama RI.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem kemandirian lembaga pendidikan Islam berbasis komunitas.
“Pesantren tidak hanya tempat belajar agama, tetapi bisa menjadi model pusat ekonomi umat jika didukung dengan fasilitas yang memadai,” ujar Waryono usai acara.
Fasilitas dan Komitmen Berkelanjutan
Kepala Kanwil Kemenag DI Yogyakarta Ahmad Bahiej menyampaikan apresiasi atas dukungan DPR RI dan Kemenag. Menurutnya, sinergi ini harus terus ditingkatkan agar cita-cita kemandirian pesantren bisa tercapai secara menyeluruh.
Di sisi lain, Pengasuh Pesantren Darul Hadists Al-Manshuroh, Kulon Progo, menyebut bantuan ini sangat berarti bagi kelangsungan pembelajaran dan peningkatan layanan dasar pesantren, terutama di bidang sanitasi dan pelatihan kewirausahaan.
“Ini bentuk perhatian nyata terhadap pesantren-pesantren di daerah, terutama yang masih berkembang,” ucapnya.
Program bantuan ini dirancang dengan pendekatan kolaboratif antara legislatif, eksekutif, dan lembaga penerima. Harapannya, implementasi di lapangan dapat terus dievaluasi untuk menjangkau lebih banyak lembaga pendidikan.
Kegiatan penyerahan bantuan oleh Komisi VIII DPR RI menunjukkan upaya konkret dalam mendukung peningkatan kapasitas pesantren, baik dari sisi infrastruktur maupun ekonomi. Dengan hadirnya bantuan ini, diharapkan lahir model pemberdayaan yang efektif dan berkelanjutan.
Sinergi antara pemerintah dan lembaga keagamaan menjadi langkah strategis dalam membangun kemandirian komunitas berbasis agama. Komitmen ini perlu diiringi oleh penguatan sistem dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pesantren.
Lebih dari sekadar simbolis, kehadiran negara melalui bantuan nyata memberi harapan dan ruang bertumbuh bagi pesantren sebagai pusat pembinaan akhlak sekaligus penggerak ekonomi kerakyatan di daerah.(*)