Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kebudayaan resmi menjalin kerja sama strategis dalam pemanfaatan budaya sebagai daya tarik pariwisata nasional. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada Senin, 28 Juli 2025.
Acara berlangsung di Gedung A Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta Pusat. Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Kolaborasi ini mengangkat tema “Sinergi Program Pengembangan Pariwisata dan Pemajuan Kebudayaan”. MoU bertujuan untuk memperkuat kerja lintas sektor dalam mengemas budaya sebagai kekuatan promosi pariwisata Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata menekankan pentingnya budaya sebagai identitas bangsa dan kekuatan kompetitif di sektor pariwisata. Ia menilai ragam tradisi Indonesia dapat menjadi pembeda utama di kancah global.
“Budaya adalah salah satu kekuatan utama Indonesia, identitas bangsa, pembeda kita dengan negara lain, dan sumber keunggulan kompetitif dalam pengembangan pariwisata,” ucap Widiyanti Putri Wardhana dalam pidatonya.
Sinergi Lintas Kementerian
Menteri Pariwisata menjelaskan bahwa bentuk konkret kerja sama ke depan mencakup penyelenggaraan kegiatan wisata berbasis budaya, termasuk program unggulan “Events by Indonesia”.
“Kita perlu mengemas kekayaan budaya ini secara kreatif dan autentik agar bisa menarik wisatawan yang tidak hanya datang tetapi juga terhubung secara emosional dengan Indonesia,” ungkapnya.
MoU ini membuka peluang integrasi berbagai elemen budaya lokal dalam kalender wisata nasional. Program ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara serta meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal.
“Kolaborasi ini bisa semakin mempromosikan kebudayaan Indonesia sebagai daya tarik pariwisata dan identitas bangsa,” ujarnya.
Ia turut mengajak berbagai pihak membangun citra positif Indonesia melalui pendekatan budaya yang menyentuh emosional dan meningkatkan daya saing pariwisata global.
Budaya sebagai Motor Ekonomi
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut baik kerja sama ini dan menilai budaya memiliki peran penting dalam penguatan ekonomi nasional. Ia menyebut budaya sebagai kekuatan lunak (soft power) yang perlu dimanfaatkan secara maksimal.
“Kita berharap budaya bisa menjadi soft power kita ke depan. Budaya bukan beban, budaya bisa menjadi sumber ekonomi, budaya bisa menjadi industri,” tutur Fadli.
Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat luas dan belum seluruhnya dimanfaatkan dalam konteks ekonomi kreatif dan pariwisata.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir beberapa pejabat negara, di antaranya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.
Acara juga dihadiri Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, serta jajaran pejabat tinggi dari Kementerian Pariwisata seperti Sekretaris Kemenpar Bayu Aji dan Deputi Vinsensius Jemadu.
Kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kebudayaan merupakan langkah konkret dalam menguatkan sektor pariwisata berbasis budaya. Dengan dukungan lintas kementerian dan pendekatan programatik, kerja sama ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kegiatan budaya yang dikemas dengan pendekatan kreatif dapat meningkatkan minat wisatawan terhadap destinasi lokal. Penekanan pada koneksi emosional juga membuka peluang besar untuk loyalitas pengunjung terhadap kekayaan budaya nusantara.
Dengan potensi keberagaman yang dimiliki Indonesia, sinergi ini menjadi momentum strategis untuk memajukan industri pariwisata sekaligus menjaga warisan budaya agar tetap hidup dan berkembang di tengah modernitas.(*)