Jakarta, EKOIN.CO – Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama resmi meluncurkan program Kursus Bahasa Inggris untuk Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Jumat, 25 Juli 2025 di Jakarta.
Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan profesional guru MI dalam mengajarkan Bahasa Inggris sesuai tuntutan kurikulum dan perkembangan peserta didik tingkat dasar yang semakin dinamis.
Sebanyak 300 guru MI terpilih akan menerima beasiswa untuk mengikuti kursus secara daring. Program ini dibuka secara nasional dengan masa pendaftaran mulai 24 hingga 31 Juli 2025 melalui laman resmi https://s.id/KursusguruMI.
Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari transformasi pendidikan madrasah yang serius dan terukur dalam menghadapi tantangan kompetensi global.
“Ini adalah bentuk ikhtiar serius kami untuk mempersiapkan guru MI agar mampu mengajar Bahasa Inggris dengan pendekatan yang tepat, menyenangkan, dan berbasis kebutuhan anak,” kata Thobib saat peluncuran.
Kolaborasi Internasional untuk Pendidikan Dasar
Kursus ini tidak hanya mencakup keterampilan dasar bahasa seperti listening, speaking, reading, dan writing, tetapi juga teknik mengajar berbasis kebutuhan dan tahapan perkembangan anak usia sekolah dasar.
Thobib menjelaskan bahwa materi pelatihan mencakup pemetaan kebutuhan belajar anak, penguasaan kosa kata dan tata bahasa, serta pendekatan pengajaran dan asesmen yang adaptif dan kontekstual.
Pelaksanaan program dilakukan atas kerja sama Direktorat GTK Madrasah dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta melalui Regional English Language Office (RELO).
Keterlibatan RELO turut didukung oleh jaringan pengajar internasional TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages) yang akan menyusun dan mendampingi proses pelatihan.
“Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa penguatan kualitas guru madrasah tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi perlu dukungan jejaring global,” ujar Thobib dalam penjelasannya.
Menyambut Tantangan Globalisasi Sejak Dini
Thobib menyatakan pentingnya standardisasi pelatihan agar sejalan dengan tuntutan global dan perkembangan dunia pendidikan abad ke-21 yang makin terbuka dan kompetitif.
Dengan penguasaan metodologi dan asesmen yang baik, guru MI diharapkan menjadi fasilitator yang mampu menumbuhkan kecintaan belajar bahasa pada peserta didik secara alami.
GTK Madrasah berharap melalui program ini, kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di madrasah ibtidaiyah meningkat secara signifikan, baik dari sisi guru maupun siswa.
Program ini juga dimaksudkan sebagai langkah awal membangun ekosistem pembelajaran yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dunia yang makin terhubung secara global.
“Dengan melibatkan RELO-TESOL, kita ingin memastikan standar pelatihan yang terbaik untuk guru MI,” pungkas Thobib di akhir sambutannya.
Program Kursus Bahasa Inggris bagi Guru MI menjadi terobosan penting dalam reformasi pembelajaran bahasa asing di jenjang dasar madrasah. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah memperkuat kompetensi tenaga pendidik dengan dukungan mitra internasional.
Kolaborasi GTK Madrasah dengan RELO dan TESOL menandai arah baru dalam pelatihan guru yang berbasis global. Tidak hanya menekankan materi ajar, tetapi juga pendekatan yang kontekstual dan menyenangkan untuk siswa usia dini.
Dengan strategi pelatihan yang matang dan partisipasi guru dari seluruh Indonesia, program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar Bahasa Inggris yang lebih dinamis, inklusif, dan relevan untuk generasi penerus bangsa.(*)