Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Komisi X DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Jawa Tengah pada Jumat, 25 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam masa reses persidangan IV tahun 2024–2025.
Tujuan utama kunjungan adalah memperoleh data faktual dari berbagai sektor, terutama pendidikan, kebudayaan, pemuda, olahraga, perpustakaan, riset, inovasi, dan statistik daerah. Hal ini sebagai dasar pengambilan kebijakan nasional ke depan.
Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Hasan Chabibie, menegaskan pentingnya penguatan data statistik di sektor strategis. Ia menyebut data sebagai fondasi dari kebijakan yang akurat dan berdampak.
“Dibutuhkan terobosan-terobosan dan ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pihak,” ujar SAM Hasan saat menyampaikan pandangan di lokasi kegiatan.
Kemdiktisaintek terus mendukung peningkatan Angka Partisipasi Kuliah (APK) serta distribusi KIP Kuliah secara merata di perguruan tinggi seluruh Indonesia, termasuk Jawa Tengah.
Fokus Literasi dan Penguatan Daerah
Selain sektor pendidikan, literasi juga menjadi perhatian. Hasan menyampaikan pentingnya sinergi antara perpustakaan dan kampus agar mendorong pertumbuhan literasi di daerah secara nyata dan berkelanjutan.
“Kita harapkan dengan beberapa terobosan-terobosan mampu mengangkat Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi yang unggul sebagaimana diharapkan,” sambung Hasan.
Ia menekankan bahwa capaian ini akan mendorong peningkatan indeks pembangunan serta daya saing daerah. Kemdiktisaintek juga membuka peluang kerja sama strategis dengan berbagai pemangku kepentingan.
Sementara itu, Komisi X DPR RI menggunakan momentum reses untuk menjalankan fungsi pengawasan. Ketua rombongan, Himmatul Aliyah, menggarisbawahi urgensi evaluasi kebijakan secara menyeluruh.
Komisi X telah membentuk dua Panitia Kerja, yaitu Panja Pendidikan Daerah 3T dan Panja Perguruan Tinggi Kementerian dan Lembaga (PTKL), guna melakukan pengawasan langsung di lapangan.
Evaluasi dan Penajaman Program
Himmatul menyatakan bahwa kunjungan kali ini diarahkan pada pengawasan implementasi kebijakan sekaligus pengumpulan bahan pembahasan untuk program dan anggaran Tahun Anggaran 2026.
“Komisi X DPR RI perlu melakukan pengawasan dan evaluasi mendalam terhadap implementasi program-program tersebut di daerah,” ungkap Himmatul dalam pernyataannya.
Ia menambahkan, kebijakan dan anggaran nasional perlu disusun berdasarkan masukan yang akurat dari kondisi daerah, sehingga hasilnya lebih inklusif dan tepat sasaran.
Menurut Himmatul, penyusunan kebijakan pendidikan nasional harus mempertimbangkan prinsip keadilan. Ia berharap semua proses perumusan keputusan berakar dari fakta lapangan dan aspirasi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula sejumlah pejabat lintas kementerian dan lembaga, termasuk Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan pejabat dari BRIN, Kemenpora, Perpusnas, Kemendikdasmen, dan Kemenkebud.
Kunjungan kerja yang dilaksanakan oleh Kemdiktisaintek dan Komisi X DPR RI di Jawa Tengah mencerminkan sinergi antara pemerintah dan parlemen dalam menggali data faktual sebagai bahan pengambilan kebijakan nasional. Data dari sektor pendidikan, kebudayaan, dan literasi menjadi titik tekan dalam kunjungan ini.
Pernyataan dari SAM Hasan dan Himmatul Aliyah menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor serta pengawasan yang ketat terhadap implementasi program. Terobosan-terobosan di bidang literasi dan pendidikan diharapkan menjadi pemicu peningkatan daya saing daerah.
Dukungan dari berbagai pihak dan hasil pengawasan lapangan ini akan menjadi masukan penting untuk perumusan kebijakan dan anggaran pendidikan nasional yang lebih merata, inklusif, dan adil pada Tahun Anggaran 2026 mendatang.(*)