Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, memberikan semangat kepemimpinan dan inovasi kepada ratusan mahasiswa Tanoto Scholars di Kerinci, Kamis (24/07). Kegiatan ini berlangsung dalam acara Tanoto Scholars Gathering 2025 secara daring.
Sebanyak 290 mahasiswa penerima beasiswa Tanoto Foundation mengikuti sesi inspirational talks bersama Menteri Brian. Turut mendampingi dalam sesi tersebut adalah perwakilan Tanoto Foundation serta sepuluh mahasiswa beasiswa yang aktif terlibat dalam diskusi.
Dalam penyampaiannya, Menteri Brian menekankan pentingnya masa kuliah sebagai fase emas kehidupan. Ia mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan waktu tersebut sebaik mungkin demi membangun jejaring, karakter, dan arah hidup yang jelas.
“Masa kuliah adalah golden time, manfaatkanlah sebaik mungkin. Disitulah adik-adik akan membangun jejaring, karakter, dan visi hidup,” ujar Menteri Brian dalam sesi daring tersebut, Kamis (24/07).
Ia juga menekankan bahwa ketajaman intelektual seseorang sangat tergantung pada banyaknya kemampuan yang dimiliki. Kemampuan itu, menurutnya, bersumber dari tajamnya analisis dan semangat belajar sepanjang hayat.
Ajakan Literasi dan Karakter Sukses
Dalam kesempatan itu, Mendiktisaintek mengimbau agar mahasiswa membiasakan budaya membaca. Menurutnya, literasi adalah pondasi utama bagi lahirnya pemimpin yang kuat dan solutif.
Ia juga memperkenalkan “12 Karakter Sukses” sebagai bekal menghadapi masa depan, yang terdiri dari keinginan kuat, keyakinan, sugesti diri, pengetahuan khusus, hingga intuisi yang tajam dalam menangkap peluang.
“Keinginan kuat, keyakinan, sugesti diri, pengetahuan khusus, imajinasi, perencanaan terorganisir, keputusan tegas, kerja keras, tekun, gigih, kekuatan kelompok, pikiran bawah sadar, otak sebagai pemancar dan penerima, dan miliki the sixth sense,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa intuisi dan kreativitas dibutuhkan dalam menjawab tantangan zaman, khususnya di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi yang berkembang sangat dinamis.
Lebih lanjut, ia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan menyelesaikan masalah nyata di masyarakat melalui inovasi dan kolaborasi.
Kolaborasi Strategis Tanoto Foundation
Tanoto Foundation disebut sebagai mitra penting Kemdiktisaintek dalam membentuk generasi unggul. Beasiswa yang diberikan tidak hanya berbentuk bantuan finansial, tetapi juga pembinaan kepemimpinan dan nilai integritas.
“Kehadiran Pak Menteri memberikan wawasan, penyemangat dan sumber inspirasi bagi adik-adik mahasiswa untuk menjadi sosok yang memiliki ekosistem baik untuk berkembang,” ujar Bernard Riedo, Member of Board Advisors of Tanoto Foundation.
Menurut Bernard, mahasiswa tidak hanya perlu menunggu masa depan, tetapi juga menulisnya sendiri dengan semangat kepemimpinan dan tanggung jawab sosial yang tinggi.
Kementerian juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat ekosistem kampus yang inklusif dan berdampak. Kemdiktisaintek berkomitmen mendorong transformasi pendidikan tinggi yang menjawab tantangan global.
Kerja sama antara pemerintah dan mitra pembangunan seperti Tanoto Foundation dianggap krusial untuk menyiapkan Indonesia menyongsong visi Indonesia Emas 2045 dengan SDM yang unggul.
Kehadiran Menteri Brian Yuliarto dalam Tanoto Scholars Gathering 2025 menjadi momentum penting dalam menanamkan nilai kepemimpinan dan inovasi bagi generasi muda. Melalui pesan-pesan inspiratifnya, mahasiswa diajak untuk membangun masa depan sejak bangku kuliah dengan bekal literasi, jejaring, dan intuisi.
Sinergi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan Tanoto Foundation menunjukkan bahwa pembangunan sumber daya manusia tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor non-negara dalam membentuk ekosistem pendidikan yang adaptif dan berkelanjutan.
Dengan dukungan beasiswa dan pembinaan karakter, mahasiswa tidak hanya akan menjadi insan cerdas secara akademik, tetapi juga solutif, kolaboratif, dan memiliki kontribusi nyata dalam membangun bangsa di era globalisasi.(*)