Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDT) Yandri Susanto menghadiri panen perdana Melon Sweet Honey di Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Minggu (20/7/2025).
Panen dilakukan bersama sejumlah pejabat daerah, termasuk Bupati Sragen Sigit Pamungkas dan Forkopimda Sragen. Kegiatan berlangsung di lahan agrowisata milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Karya Mandiri yang menggunakan Dana Desa.
Selain melon, panen juga dilakukan untuk telur ayam sistem Longyam, yang melibatkan 1.080 ekor ayam petelur. Di bawah kandang, terdapat budidaya ikan lele dengan populasi sekitar 20.000 ekor.
Mendes Yandri memberikan apresiasi atas keberhasilan pengelolaan BUMDesa Karya Mandiri oleh Kepala Desa Kaliwedi, Daryono. Ia menyebut siklus ekonomi yang dibangun berbasis potensi lokal layak dijadikan contoh.
“Agrowisata ini sangat bagus karena memanfaatkan potensi alam seperti air, panas matahari lewat solar panel, dan anak muda juga dilibatkan,” ujar Yandri dalam keterangannya di lokasi kegiatan.
Desa Percontohan Dana Desa
Menurut Yandri, apa yang dilakukan Desa Kaliwedi sudah sejalan dengan Prioritas Penggunaan Dana Desa 2025. Kebijakan tersebut mewajibkan minimal 20 persen alokasi Dana Desa untuk program ketahanan pangan.
“Telur, lele, dan buah yang dihasilkan bisa mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ungkap Yandri di hadapan warga dan undangan.
Yandri menambahkan, produksi pangan lokal ini bisa terintegrasi dengan program nasional tanpa melupakan potensi agrowisata desa. Ia juga menekankan pentingnya replikasi model seperti ini ke wilayah lain.
Produk-produk pertanian dari Desa Kaliwedi disebut telah dipasarkan hingga ke luar Jawa, termasuk Pulau Bali. Hal ini menunjukkan adanya dampak ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat desa.
“Potensi wisata diadakan, sumber bahan baku pangan untuk Makan Bergizi Gratis diadakan, dan produknya juga telah dijual hingga Pulau Bali,” katanya.
Pengembangan dan Kunjungan Pejabat
Selain panen, Mendes Yandri bersama Bupati Sragen dan para pejabat Kementerian juga mencicipi langsung hasil produksi Green House. Buah yang disajikan antara lain Melon Sweet Honey dan Kelengkeng.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Sekjen Taufik Madjid, Dirjen PEID Tabrani, Dirjen PDP Nugroho Setijo Nagoro, Staf Khusus Mendes Khoirul Huda, serta Direktur Sarpras PDP Farida Kurnianingrum.
Melihat hasil panen dan respons pasar yang baik, Mendes Yandri mendorong agar Green House diperluas untuk meningkatkan produksi. Ia menilai kapasitas dan kualitas pertanian desa layak ditingkatkan.
Kepala Desa Kaliwedi Daryono menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa dan BUMDesa Karya Mandiri berjalan baik. Ia berkomitmen melanjutkan inovasi berbasis kearifan lokal.
Direktur BUMDesa Hartono menyebut bahwa pengembangan ke depan akan fokus pada sistem pertanian terpadu dan pemberdayaan generasi muda melalui pelatihan dan teknologi pertanian ramah lingkungan.
Inisiatif Desa Kaliwedi membuktikan bahwa pengelolaan Dana Desa secara strategis mampu menghasilkan nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Potensi lokal dapat diolah menjadi sumber pangan dan wisata yang saling mendukung.
Pemerintah melalui Kementerian Desa mendorong replikasi model ini ke desa-desa lain. Kegiatan panen tidak hanya simbolis, melainkan menjadi bagian dari ekosistem produksi pangan berbasis desa yang mandiri dan berkelanjutan.
Partisipasi aktif warga, peran anak muda, serta pemanfaatan energi terbarukan menjadikan Desa Kaliwedi contoh nyata dari pembangunan berbasis komunitas. Hal ini memperkuat posisi desa sebagai fondasi ekonomi nasional.(*)