Jakarta, EKOIN.CO – Puluhan pegiat lingkungan berkumpul di aliran Kali Code, Yogyakarta, Sabtu pagi, 20 Juli 2025. Mereka membersihkan sampah dari sungai dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional yang jatuh setiap 27 Juli.
Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye pelestarian lingkungan yang digagas bersama sejumlah pihak. Pusat Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Jawa hadir bersama Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan masyarakat sekitar.
Aksi bersih sungai dilakukan dengan menyusuri aliran Kali Code dari hulu hingga hilir. Para peserta memunguti berbagai jenis sampah plastik dan limbah rumah tangga yang mencemari badan sungai.
Hari Sungai Nasional 2025 mengusung tema “Sungai Lestari, Lingkungan Sehat, Masyarakat Sejahtera”. Tema ini menegaskan pentingnya sungai sebagai elemen ekosistem yang tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan dialog publik dan sarasehan tentang upaya pelestarian sungai berbasis komunitas serta penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal.
Sungai Sehat, Lingkungan Terjaga
Ketua Pemerti Kali Code, Totok Pratopo, dalam sarasehan menyatakan bahwa sungai harus dikelola secara bijak, bukan hanya untuk tujuan ekologis, tetapi juga ekonomi masyarakat.
“Dengan pengelolaan yang baik, kita bisa mendorong sektor perikanan dan pariwisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Totok di hadapan peserta kegiatan.
Menurut Totok, Kali Code memiliki potensi besar bila dijaga dengan baik. Pemanfaatan ekowisata sungai disebut mampu menjadi sumber pendapatan warga sekitar secara berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menjadi forum strategis untuk menyatukan persepsi lintas sektor, termasuk teknologi digital dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini ditegaskan oleh Irianto, Kasubag TU Pusdal LH Jawa.
“Kami mendukung kegiatan ini dan berharap tidak berhenti di sini. Tenaga penyuluh lingkungan yang kami miliki bisa dilibatkan dalam mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dan aktif menjaga Kali Code,” kata Irianto.
Komitmen Jangka Panjang
Selain aksi bersih sungai, dilakukan pula pemetaan potensi pengelolaan berbasis masyarakat di sepanjang kawasan bantaran. Langkah ini bertujuan merumuskan model intervensi berkelanjutan.
Kegiatan kolaboratif ini dinilai penting untuk menjawab tantangan alih fungsi lahan dan pencemaran yang masih terjadi di berbagai daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia.
Pusdal LH Jawa juga menekankan pentingnya data digital dan pemantauan rutin guna memastikan hasil aksi tidak bersifat sesaat, melainkan terintegrasi dalam program kerja tahunan.
Semangat gotong royong terlihat jelas saat warga dari berbagai usia bergabung dalam penyusuran. Beberapa warga bahkan menyumbangkan alat kebersihan dan makanan ringan bagi relawan.
Dengan demikian, kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar kampanye simbolik, melainkan bukti nyata keterlibatan publik dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di daerah urban.
Kegiatan bersih Kali Code dalam rangka Hari Sungai Nasional menjadi contoh kolaborasi konkret antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat. Keterlibatan aktif berbagai pihak menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga sumber daya air.
Sungai bukan hanya saluran air, tetapi juga habitat penting yang menopang kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Oleh karena itu, pelestariannya menjadi kebutuhan mendesak yang harus terus diupayakan melalui edukasi dan aksi nyata.
Upaya yang dilakukan di Kali Code diharapkan menjadi inspirasi daerah lain untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat menjaga sungai sebagai warisan lingkungan yang lestari, sehat, dan bermanfaat bagi generasi mendatang.(*)