Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah kembali menunjukkan langkah nyata dalam membenahi infrastruktur kesehatan nasional. Pada Jumat, 19 Juli 2025, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan dimulainya pembangunan RSUD Sanana di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Peletakan batu pertama tersebut merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Pembangunan ini menjadi implementasi langsung dari mandat Presiden RI Prabowo Subianto untuk membangun 66 rumah sakit tipe C di daerah terpencil.
Dalam sambutannya, Menteri Budi menegaskan bahwa fasilitas rumah sakit harus mampu menangani lima penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Fokus utama termasuk stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, serta kematian ibu dan anak.
“Bapak Presiden menugaskan kami untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia bisa mengakses layanan kesehatan yang mudah dijangkau, berkualitas, dan harga terjangkau,” ujar Menkes Budi di hadapan tamu undangan.
Ia menambahkan, rumah sakit ini akan dilengkapi peralatan modern, mulai dari CT Scan, cath lab, mamografi, alat kemoterapi, mesin cuci darah, hingga peralatan lengkap untuk pelayanan ibu dan anak.
Akses Kesehatan dan Penguatan SDM Daerah
Namun, menurut Menkes, kelengkapan alat tidak akan maksimal tanpa SDM kesehatan yang kompeten. Pemerintah tengah menata ulang pendidikan spesialis agar bisa berbasis rumah sakit.
“Kami sedang menata ulang pendidikan spesialis agar bisa berbasis rumah sakit. Pemerintah daerah perlu mendorong putra-putri daerah untuk menempuh pendidikan dokter spesialis,” ucapnya.
Ia menyebut bahwa beasiswa pemerintah pusat dan jaminan status PNS daerah akan menjadi bagian dari skema tersebut. Tujuannya agar para tenaga medis kembali dan mengabdi di daerah asal.
Di sisi lain, Menkes juga menekankan pentingnya manajemen rumah sakit yang baik. Pemerintah pusat siap membantu tata kelola rumah sakit daerah secara profesional dan transparan.
“Termasuk dengan membentuk dewan pengawas rumah sakit yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi,” tambahnya.
Tantangan Wilayah Kepulauan
Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, menyambut positif pembangunan RSUD Sanana. Ia menyebut tantangan geografis di provinsi ini mempersulit akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Menteri atas perhatian yang berulang kali diberikan, mulai dari Halmahera Tengah hingga Taliabu,” ujarnya.
Sarbin menilai kehadiran RSUD Sanana akan sangat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi, yang masih tergolong tinggi di wilayah Maluku Utara.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus, menyebut proyek ini sebagai bagian penting dari prioritas pembangunan daerah.
“Dengan 13 Puskesmas, 21 Puskesmas Pembantu, dan tenaga kesehatan yang berdedikasi, pembangunan RS ini akan melengkapi sistem kesehatan daerah kami,” katanya.
Harapan Ekonomi dan Layanan Kesehatan Berkelanjutan
Bupati Fifian berharap rumah sakit ini tidak hanya meningkatkan layanan kesehatan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas. Termasuk membuka lapangan kerja baru di sektor kesehatan dan konstruksi.
Menurutnya, dukungan dari Kementerian Kesehatan selama ini telah memperkuat layanan primer, mulai dari ambulans, pembangunan puskesmas, hingga pengadaan laboratorium daerah.
Ia juga menyebut adanya pembangunan RS Pratama di Pulau Mangoli sebagai bukti bahwa daerah kepulauan tak lagi tertinggal dalam pembangunan fasilitas kesehatan.
Menutup kegiatan tersebut, Menkes Budi meminta seluruh pihak untuk menjaga semangat kolaborasi. Ia berharap pembangunan RSUD Sanana menjadi model kerja sama antara pusat dan daerah yang berkelanjutan.
Pembangunan RSUD Sanana di Kabupaten Kepulauan Sula merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses kesehatan di wilayah terpencil. Peletakan batu pertama ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari misi jangka panjang mewujudkan keadilan layanan kesehatan nasional.
Fasilitas medis modern yang akan dibangun, ditambah dengan penataan pendidikan dokter spesialis berbasis daerah, menunjukkan pendekatan holistik pemerintah. Bukan hanya gedung dan alat, tetapi juga SDM, manajemen, dan pelayanan berbasis pencegahan menjadi prioritas.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan pembangunan RSUD Sanana menjadi tonggak transformasi kesehatan Maluku Utara. Ini adalah langkah penting demi masa depan generasi sehat dan sejahtera di wilayah kepulauan.(*)