Jakarta, EKOIN.CO – PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional. Hal ini disampaikan dalam ajang Pertamina Investor Day 2025 yang digelar di Jakarta pada Rabu, 16 Juli 2025.
Dalam rangkaian acara tersebut, Pertamina mengadakan Sustainability Dialogue bertajuk “Driving Sustainable Impact: Pertamina’s ESG Journey.” Acara ini menjadi forum terbuka untuk menyampaikan pencapaian ESG oleh seluruh Subholding.
Vice President Sustainability Program, Rating & Engagement PT Pertamina, Indira Pratyaksa, menekankan bahwa keberlanjutan adalah bagian integral dari transformasi struktural Pertamina. Bukan sekadar inisiatif, melainkan strategi jangka panjang.
“Fokus utama Pertamina adalah mendorong setiap Subholding untuk berkontribusi nyata terhadap target Net Zero Emission (NZE) melalui strategi dan aksi konkret,” ujar Indira dalam sesi pemaparan ESG Pertamina.
Ia menyebut strategi tersebut meliputi efisiensi energi, pengembangan bisnis rendah karbon, proyek CCS/CCUS, inovasi bahan bakar seperti B40 dan SAF, serta tata kelola keberlanjutan yang mendukung ekspansi global.
Capaian Subholding dan Proyek Strategis
Pertamina Hulu Energi mencatat penurunan emisi sebesar 1,18 juta ton CO₂e lewat 180 program dekarbonisasi, termasuk dua proyek CCS/CCUS strategis. Capaian ini melampaui target emisi tahun 2024.
Sementara itu, Kilang Pertamina Internasional berhasil menurunkan emisi hingga 431 ribu ton CO₂e melalui inovasi Burner Boiler Upgrade yang efisien secara energi dan ramah lingkungan.
Di sisi logistik, Pertamina International Shipping telah mengembangkan desain kapal ramah lingkungan dengan sistem bahan bakar ganda (LPG dan ammonia). Komitmen mereka menyasar NZE pada 2050.
PGN juga memperluas jaringan gas rumah tangga serta membangun infrastruktur biomethane dari limbah organik, dengan kontribusi penurunan emisi tahunan sebesar 150 ribu ton CO₂e.
Pertamina Patra Niaga turut mendorong konsumsi produk rendah karbon seperti B40 dan Pertamax Green 95. Produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) juga dipasarkan untuk mengurangi emisi scope 3.
Peran Pertamina NRE dan Kolaborasi Global
Pertamina NRE menargetkan pertumbuhan signifikan melalui pengembangan energi baru dan terbarukan. Proyek mereka mencakup geothermal, solar, baterai, green hydrogen, dan layanan karbon.
Portofolio strategis PNRE diharapkan mendorong valuasi hingga USD 10 miliar. Proyek seperti Gas to Power dan PLTS skala besar menjadi tulang punggung ekspansi bisnis rendah karbon mereka.
Indira berharap forum Sustainability Dialogue bisa membuka pintu kolaborasi global. “Kami ingin memperkuat sinergi antar-Subholding serta menjajaki kemitraan dengan investor dunia,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dukungan finansial dan teknologi dari mitra internasional sangat penting untuk mempercepat pencapaian target NZE 2060 atau bahkan lebih awal.
Acara ini juga dihadiri jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina serta mitra strategis seperti Danantara, yang menunjukkan keterbukaan Pertamina dalam memperluas jaringan kolaborasi energi hijau.
Visi 2030 dan Posisi Pertamina Global
Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa Pertamina Investor Day menjadi ruang dialog bagi bisnis dan investor untuk memahami arah strategi korporasi.
“Diskusi ini memperkuat pondasi Pertamina dalam mewujudkan visi 2030 sebagai perusahaan energi kelas dunia yang berkelanjutan dengan portofolio terdiversifikasi,” ujar Fadjar.
Ia menambahkan bahwa ESG bukan hanya tanggung jawab lingkungan, tapi juga bagian dari positioning global Pertamina untuk tetap relevan di tengah dinamika transisi energi global.
Pertamina menargetkan seluruh lini operasionalnya selaras dengan prinsip ESG. Strategi ini sejalan dengan tujuan global Sustainable Development Goals (SDGs) serta kebijakan nasional energi hijau.
Hingga 2025, berbagai upaya keberlanjutan Pertamina menjadi bukti nyata bahwa transformasi menuju energi bersih telah berjalan progresif dan melibatkan seluruh entitas bisnis dalam grup.
Upaya Pertamina melalui Sustainability Dialogue pada Pertamina Investor Day 2025 menandakan langkah serius dalam perjalanan ESG. Capaian dan strategi tiap Subholding menunjukkan kerja kolektif menuju netralitas karbon yang terukur.
Kehadiran mitra strategis dan pemangku kepentingan memperkuat posisi Pertamina sebagai pemain kunci dalam transisi energi nasional. Proyek seperti CCS/CCUS, eco-ship, dan B40 jadi bukti transformasi nyata di lapangan.
Dengan dukungan global dan kolaborasi lintas sektor, Pertamina siap mendorong agenda ESG lebih cepat. Langkah ini tak hanya untuk mencapai NZE 2060, tetapi juga menjaga keberlanjutan bisnis dan masa depan energi Indonesia.(*)