Jakarta, EKOIN.CO – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meninjau langsung pelaksanaan program Management Trainee PAM JAYA Batch 3 di Gedung Corporate Learning Center, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (17/7). Kegiatan ini bertujuan menjaring calon pemimpin muda yang mampu memberikan layanan air minum perpipaan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Dalam kunjungannya, Rano Karno menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Pemprov DKI dan PAM JAYA dalam menjamin keberlanjutan pelayanan publik. Ia menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kualifikasi unggul dan visi jangka panjang.
“Yang pasti teman-teman sekalian, kegiatan ini cukup terbuka, diikuti hampir 1.200 orang dan sudah dinyatakan akan hanya dipilih 40 orang karena memang sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan di tempat ini adalah SDM yang qualified,” kata Rano Karno.
Didampingi Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, Rano menyebut program ini bukan sekadar rekrutmen, melainkan langkah strategis membangun Jakarta sebagai kota global. Menurutnya, SDM unggul merupakan bagian dari indikator kota berdaya saing tinggi dan berbudaya.
“Inilah momen mereka semua untuk berlomba mencapai nilai yang baik, karena untuk mencapai yang terbaik kita harus melalui jenjang-jenjang seperti ini,” ujarnya. Ia mengapresiasi peran PAM JAYA yang memberi ruang kepada generasi muda untuk berkompetisi secara sehat.
Menuju Layanan Air Penuh 2029
PAM JAYA mengemban mandat dari Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai cakupan layanan air perpipaan 100% pada 2029. Regenerasi SDM menjadi elemen kunci dalam menciptakan sistem yang berinovasi dan berkelanjutan.
Rano Karno menyebut Management Trainee Batch 3 sebagai bagian dari succession plan yang tidak bisa ditawar. Proses seleksi dirancang terbuka, transparan, dan akuntabel agar menghasilkan kader-kader masa depan yang tangguh.
“Ini adalah program succession plan-nya perusahaan yang sangat penting untuk bisa nantinya menunjang cita-cita dari perusahaan, yang pastinya juga merupakan cita-cita Pemprov DKI Jakarta,” ungkapnya. Ia berharap kandidat terpilih dapat membawa gagasan baru.
Menurutnya, keberhasilan program ini akan berdampak langsung pada transformasi manajemen air di Jakarta. Ia juga mengingatkan pentingnya integritas dan daya saing global dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan perubahan iklim.
Kompetisi Sehat dan Transparan
Dirut PAM JAYA, Arief Nasrudin, menambahkan bahwa seleksi Management Trainee dilakukan secara ketat dan objektif. Ia mengapresiasi semangat para peserta dan berharap muncul sosok-sosok tangguh yang dapat meneruskan perjuangan perusahaan.
“Jadi benar-benar kompetisi yang sangat sehat, sangat luar biasa. Mudah-mudahan mereka nanti menjadi penerus-penerus kita untuk membuat PAM JAYA semakin lebih bisa membaktikan diri kepada masyarakat Jakarta,” ujar Arief.
Program ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa transformasi BUMD tidak hanya terletak pada infrastruktur, tetapi juga kualitas manusia di dalamnya. PAM JAYA berharap bisa menjadi teladan bagi BUMD lain dalam membina SDM.
Dengan target cakupan layanan air menyeluruh pada 2029, perusahaan membutuhkan pemimpin yang tidak hanya cerdas, namun juga berdedikasi dan memiliki semangat pelayanan tinggi. Oleh karena itu, proses seleksi dilakukan secara berlapis.
Para peserta yang lolos nantinya akan menjalani pelatihan intensif dan penempatan strategis di berbagai divisi PAM JAYA. Mereka akan diarahkan untuk menguasai aspek teknis maupun manajerial agar siap memimpin di masa depan.
Program Management Trainee Batch 3 PAM JAYA menjadi bagian penting dalam regenerasi kepemimpinan perusahaan daerah. Dengan pendekatan terbuka dan seleksi ketat, diharapkan program ini mampu mencetak pemimpin visioner untuk sektor air bersih Jakarta.
Kunjungan Wakil Gubernur Rano Karno menunjukkan komitmen tinggi Pemprov terhadap layanan publik yang berdaya saing global. Kehadiran Dirut PAM JAYA juga memperkuat pesan bahwa regenerasi SDM adalah fondasi dari kemajuan layanan dasar warga.
Target cakupan air 100% pada 2029 menjadi tantangan besar yang menuntut kolaborasi dan inovasi. Lewat program ini, Jakarta menyiapkan fondasi sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan kota metropolitan masa depan.(*)