Banyuwangi, EKOIN.CO – Penyanyi remaja Farel Prayoga mengungkapkan kisah menyedihkan terkait uang hasil jerih payahnya sebagai artis yang ternyata dikuras oleh keluarganya sendiri tanpa izin. Pengakuan ini disampaikan langsung oleh Farel dalam kanal YouTube CURHAT BANG milik Denny Sumargo pada Jumat, 18 Juli 2025.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Dalam tayangan tersebut, Farel mengatakan bahwa uang yang ia kumpulkan selama beberapa tahun terakhir telah habis, menyisakan hanya sekitar Rp56.000 di rekening miliknya. Ia baru menyadari kondisi ini ketika hendak melakukan penarikan tunai dari tabungannya.
“Ya udah, aku mau narik uang dulu. Eh, ternyata uangnya cuma sisa Rp56.000,” ujar Farel, terkejut saat menceritakan kembali kejadian tersebut kepada Denny Sumargo.
Farel mengaku sempat menyalahkan dirinya sendiri dan bahkan meminta maaf kepada kedua orang tuanya karena mengira bahwa pengeluaran berlebihan merupakan kesalahannya. Namun kenyataan sebenarnya justru lebih menyakitkan.
Setelah ditegur oleh orang tuanya dengan alasan dirinya terlalu boros, Farel kemudian mendapatkan pengakuan dari sang kakak perempuan yang membongkar penyebab sebenarnya dari raibnya uang tersebut.
Menurut keterangan sang kakak, uang milik Farel telah digunakan keluarga untuk membeli seekor kuda. Pembelian itu dilakukan tanpa sepengetahuan maupun persetujuan Farel, yang merasa sangat kecewa atas tindakan tersebut.
Ketika Farel mempertanyakan lebih lanjut, keluarganya berdalih bahwa uang tersebut digunakan untuk membeli tanah. Alasan ini pun dianggap membingungkan karena tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak Farel sebagai remaja yang mulai mandiri.
“Waktu kutanya, alasannya beli tanah. ‘Ini tanahnya buat kamu besok,’ katanya. Nah, kayak gitu-gitu,” ucap Farel mengenang alasan keluarganya.
Farel juga menyinggung latar belakang kehidupannya yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua, sehingga ia cenderung mudah percaya kepada orang lain, termasuk keluarga sendiri.
“Karena emang aku kurang kasih sayang dari orang tua. Jadi kayak ada orang yang baik sama aku, ya udah aku percaya. Gampang percaya jadinya,” tutur Farel.
Farel Prayoga lahir pada 8 Agustus 2010 di Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ia tumbuh dalam lingkungan sederhana dan sejak kecil telah akrab dengan dunia musik.
Untuk membantu perekonomian keluarga, Farel sempat mengamen dari satu tempat ke tempat lain. Ia dikenal membawakan lagu-lagu berbahasa Jawa, dangdut koplo, dan pop daerah dengan penuh penghayatan.
Nama Farel mulai dikenal publik ketika video dirinya bernyanyi viral di media sosial. Ia kemudian mendapat banyak undangan tampil dan mulai dikenal sebagai salah satu penyanyi cilik berbakat Indonesia.
Puncak popularitas Farel terjadi pada 17 Agustus 2022 saat ia tampil dalam upacara HUT ke-77 RI di Istana Negara, membawakan lagu “Ojo Dibandingke” yang membuat Presiden Joko Widodo dan para menteri ikut berjoget.
Penampilan tersebut menjadi momen penting dalam karier Farel, menjadikannya sebagai ikon penyanyi cilik yang mampu menembus panggung nasional dengan karakter suara unik dan penampilan jujur khas anak-anak.
Meski telah mengharumkan nama bangsa, kenyataan pahit justru menimpanya di lingkup pribadi. Pengakuan terbuka Farel di hadapan publik membuka mata banyak orang terhadap perlunya perlindungan terhadap anak artis.
Peristiwa ini juga menimbulkan simpati dari masyarakat yang merasa bahwa anak-anak seperti Farel perlu didampingi oleh pihak profesional agar hak-hak mereka sebagai pekerja seni tetap terlindungi secara hukum.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga Farel terkait pengakuan tersebut. Namun, netizen terus memberikan dukungan moral bagi Farel agar tetap semangat dan tidak larut dalam kekecewaan.
Latar belakang keluarga dan popularitas sejak dini
Situasi yang dialami Farel bukan kali pertama terjadi pada artis cilik di Indonesia. Banyak dari mereka yang menjadi tulang punggung keluarga namun kemudian tidak mendapatkan hak pengelolaan keuangan secara adil.
Pengakuan ini juga menunjukkan pentingnya edukasi dan regulasi terkait pengelolaan penghasilan anak di bawah umur, terutama yang bekerja di dunia hiburan.
Dalam kasus Farel, masyarakat mengharapkan adanya tindak lanjut dari pihak berwenang atau lembaga perlindungan anak guna memastikan bahwa hak finansial Farel tetap aman dan tidak disalahgunakan.
Farel sendiri tetap menunjukkan sikap dewasa dengan tidak menyalahkan siapa pun secara langsung. Ia berharap pengakuannya bisa menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak menimpa anak-anak lain di masa mendatang.
Kisah Farel menjadi peringatan penting bagi industri hiburan dan keluarga artis bahwa kesuksesan tidak hanya soal panggung, tapi juga perlindungan dan perhatian terhadap kehidupan pribadi sang artis.
kisah ini mencerminkan realitas getir yang mungkin dialami oleh anak-anak pekerja seni yang dipercaya terlalu dini untuk mengelola kepercayaan dan keuangan dalam lingkup keluarga.
Diperlukan mekanisme perlindungan hukum yang lebih ketat terhadap penghasilan artis di bawah umur agar tidak terjadi penyalahgunaan oleh pihak terdekat, baik secara sengaja maupun tidak sadar.
Penting juga adanya pendampingan psikologis terhadap artis muda seperti Farel yang mengalami tekanan batin akibat ketidaksesuaian antara ekspektasi dan kenyataan yang dihadapi dalam keluarganya.
Masyarakat diharapkan tidak hanya memberikan simpati sesaat, tetapi juga mendorong terciptanya sistem yang lebih adil dan transparan dalam pengelolaan hak anak yang bekerja di ruang publik.
Ke depan, Farel Prayoga diharapkan tetap mampu berkarya dan bangkit dari luka yang dialaminya, dengan dukungan positif dari lingkungan sekitar dan sistem hukum yang melindungi kepentingannya. (*)