Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menerima kunjungan mahasiswa Melbourne University dalam rangka studi banding ekonomi syariah yang berkolaborasi dengan Universitas Indonesia. Kunjungan ini berlangsung di kantor pusat BSI, Jakarta, pada Senin, 14 Juli 2025.
Para mahasiswa tersebut tertarik mempelajari sistem keuangan syariah Indonesia yang dinilai tangguh menghadapi fluktuasi ekonomi global. BSI menjadi tujuan utama karena dinilai mewakili keberhasilan praktik keuangan syariah yang inklusif dan berdaya tahan.
Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta menyatakan, “Kami menyambut baik minat para mahasiswa asing untuk mengetahui seluk beluk industri keuangan syariah. Yang mana BSI juga lahir atas dukungan pemerintah yang serius mendorong kemajuan ekonomi nasional melalui sistem keuangan syariah yang halal, modern, digital dan inklusif.”
BSI memaparkan peran sebagai lembaga intermediasi keuangan yang menghimpun dana dan menyalurkan pembiayaan secara sehat dan berkelanjutan. Keunikan BSI terletak pada posisinya sebagai Sahabat Finansial, Sosial & Spiritual, yang turut menyumbangkan zakat untuk pendidikan dan pemberdayaan.
Per Maret 2025, aset BSI mencapai Rp401 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 12%. Dana zakat yang disalurkan telah memberi manfaat kepada lebih dari 225.000 orang, terutama di sektor pendidikan, ekonomi, dan sosial masyarakat.
Peningkatan Literasi dan Inklusi Syariah
Berdasarkan data OJK, indeks literasi keuangan syariah Indonesia berada di angka 43,42%, sedangkan inklusinya 13,41%. Menanggapi data tersebut, BSI menyatakan komitmen penuh dalam mendorong pertumbuhan literasi dan inklusi keuangan syariah secara nasional.
Beberapa program unggulan BSI meliputi CEO Mengajar di berbagai universitas ternama, keikutsertaan dalam ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) yang diselenggarakan Bank Indonesia, serta SYAFIF (Sharia Financial Festival) dari OJK.
BSI juga menekankan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk generasi yang mampu menggerakkan roda ekonomi syariah. Sejak 2021 hingga 2025, BSI telah menyalurkan 8.616 beasiswa berprestasi kepada mahasiswa kurang mampu dan mahasiswa unggulan.
“Setiap tahun, kami tidak hanya menerima mahasiswa, tetapi juga profesional, akademisi, dan regulator dari berbagai negara untuk berbagi dan membuka kolaborasi pemahaman tentang keuangan syariah,” ungkap Bob T. Ananta.
Ia menambahkan bahwa BSI juga berinvestasi pada kualitas SDM internal melalui program beasiswa ke universitas top dunia. Australia menjadi negara tujuan favorit dalam pengembangan kapasitas pegawai.
Komitmen pada ESG dan Maqashid Syariah
Dalam sesi kunjungan, mahasiswa Melbourne University juga diperkenalkan pada prinsip maqashid syariah yang menjadi dasar bisnis syariah BSI. Nilai-nilai ini tidak hanya menjadi filosofi kerja, tetapi juga arah kebijakan perusahaan.
BSI mengusung komitmen ESG (Environmental, Social, and Governance) sebagai kerangka untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta masyarakat.
Komitmen ini dijalankan melalui tiga pilar: Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking. Ketiga pilar tersebut memperkuat arah strategis BSI dalam mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke seluruh aspek bisnis.
Melalui kunjungan ini, BSI berharap mahasiswa asing dapat membawa pemahaman yang lebih utuh mengenai praktik keuangan syariah modern. Hal ini juga menjadi peluang diplomasi ekonomi syariah Indonesia di mata dunia.
BSI menganggap kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat keuangan syariah global yang terpercaya dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan serta keberlanjutan.
Kunjungan mahasiswa Melbourne University ke BSI menandai apresiasi internasional terhadap sistem keuangan syariah Indonesia yang semakin diperhitungkan. BSI menampilkan diri bukan hanya sebagai bank, tetapi juga institusi yang mendorong literasi, pendidikan, dan kontribusi sosial.
Dengan pencapaian aset Rp401 triliun dan dampak sosial dari zakat yang menjangkau ratusan ribu orang, BSI terus memperkuat posisinya sebagai penggerak ekonomi syariah yang berdaya saing tinggi. Dukungan pada pendidikan menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk membentuk generasi penerus yang unggul.
Melalui komitmen ESG dan maqashid syariah, BSI tidak hanya mencetak kinerja keuangan, namun juga membangun fondasi yang kuat untuk keberlanjutan bisnis dan dampak sosial positif. Diplomasi ekonomi melalui pendidikan menjadi jalan memperluas pengaruh keuangan syariah Indonesia ke dunia.(*)