BEKASI, EKOIN.CO- Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan ini disampaikan saat Gus Ipul menyapa orang tua siswa di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, pada Rabu (9/7/2025).
Ia hadir bersama Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof Muhammad Nuh, untuk meninjau uji coba perdana program pendidikan tersebut.
Gus Ipul menyampaikan bahwa program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memberikan akses pendidikan kepada anak-anak yang berpotensi tidak melanjutkan sekolah.
“Jadi ini adalah programnya bapak Presiden Prabowo memberikan kesempatan kepada anak-anak kita yang berpotensi putus sekolah atau tidak sekolah,” kata Gus Ipul.
Simulasi 24 Jam di STPL Bekasi
Simulasi Sekolah Rakyat di STPL Bekasi akan berlangsung selama 24 jam dengan aktivitas belajar yang telah terjadwal secara menyeluruh.
“Kita lihat selama 24 jam seperti apa nanti, rundown-nya sudah ada, dan tentu nanti kita evaluasi,” jelas Gus Ipul kepada para orang tua.
Kegiatan simulasi dijadwalkan berlangsung hingga keesokan harinya, sebagai bagian dari evaluasi akhir sebelum peluncuran resmi.
Sekolah Rakyat akan mulai pembelajaran resminya pada 14 Juli 2025 mendatang.
Total peserta simulasi berjumlah 180 siswa yang terbagi dalam 9 Rombongan Belajar (Rombel) setara jenjang Sekolah Menengah Atas.
Kurikulum Berbasis Potensi Individu
Pada simulasi ini, kurikulum khusus yang dirancang untuk Sekolah Rakyat juga diuji cobakan secara penuh.
Gus Ipul menyampaikan bahwa kurikulum tersebut memadukan pendidikan formal dengan karakter, keterampilan, serta pengembangan bakat siswa.
“Setiap anak ini sudah dites, talent mapping di awal, sehingga guru tahu potensi setiap siswa,” ujar Gus Ipul.
Menurutnya, proses pemetaan bakat akan membantu dalam penempatan kegiatan belajar yang sesuai dengan minat siswa.
Kurikulum ini dirancang agar lebih adaptif dan responsif terhadap kondisi anak-anak yang selama ini tersisih dari sistem pendidikan formal.
Sekolah Berasrama yang Terbuka untuk Keluarga
Sekolah Rakyat menerapkan sistem berbasis asrama, namun tetap menjaga akses orang tua kepada anak-anaknya.
“Sesuai arahan Presiden, orang tua kapanpun boleh melihat, boleh menjenguk putra-putrinya,” tegas Gus Ipul.
Model sekolah seperti ini dinilai mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih fokus, dengan pengawasan guru selama 24 jam.
Namun, orang tua tetap diberikan ruang untuk berinteraksi dan mendampingi perkembangan anak-anak mereka.
Namun, orang tua tetap diberikan ruang untuk berinteraksi dan mendampingi perkembangan anak-anak mereka.
Hal ini menjadi bagian dari komitmen sosial agar pendidikan tidak terputus dari pengasuhan keluarga.
Menjawab Ketimpangan Akses Pendidikan
Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat adalah bentuk perhatian negara kepada anak-anak yang terpinggirkan dari pembangunan.
“Masih banyak anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah dan berpotensi putus sekolah, ini yang menjadi perhatian Presiden,” jelasnya.
Program ini dirancang untuk menjangkau mereka yang tidak tersentuh pendidikan karena faktor sosial dan ekonomi.
Presiden Prabowo mengarahkan agar kelompok-kelompok rentan ini menjadi prioritas dalam program pendidikan.
Karena itu, peserta didik Sekolah Rakyat dipilih secara selektif dari kelompok-kelompok yang membutuhkan.
Tiga Syarat Sukses di Sekolah Rakyat
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof Muhammad Nuh, menyampaikan tiga prinsip utama untuk sukses dalam program ini.
“Berbakti kepada orang tua, niat yang kuat untuk belajar, dan membentuk pertemanan sejati,” katanya di depan para siswa.
Ia menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat hadir untuk membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin.
“Tugas Sekolah Rakyat adalah memungkinkan yang tidak mungkin… tidak hanya sampai SMA tapi sampai perguruan tinggi,” tegasnya.
Prof Nuh juga menyampaikan pentingnya nilai-nilai moral dan sosial dalam mendampingi pembelajaran akademik.
Komitmen Bersama Para Siswa
Menutup kunjungannya di STPL Bekasi, Gus Ipul mengajak para siswa untuk mengucapkan janji dan komitmen pada Sekolah Rakyat.
Pernyataan janji dibacakan bersama-sama sebagai bentuk tekad untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
“Saya berjanji siap untuk mengikuti semua ketentuan… membanggakan orang tua, berbakti kepada bangsa dan negara,” ucap siswa secara serempak.
Momentum tersebut dihadiri juga oleh para orang tua yang memberikan dukungan moral bagi anak-anaknya.
Kegiatan ini menjadi simbol awal dari perjalanan pendidikan baru bagi anak-anak peserta Sekolah Rakyat.
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Simulasi yang dilaksanakan ini menjadi tahapan penting untuk memastikan kesiapan sistem Sekolah Rakyat secara menyeluruh.
Gus Ipul menegaskan bahwa setiap kekurangan yang ditemukan selama simulasi akan segera diperbaiki.
Umpan balik dari siswa, guru, dan orang tua akan menjadi bahan evaluasi yang komprehensif.
Peluncuran resmi pada 14 Juli 2025 diharapkan dapat dimulai dengan kesiapan maksimal.
Pemerintah menargetkan perluasan Sekolah Rakyat ke berbagai daerah dalam waktu dekat.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v