Jakarta, Ekoin.co – Operator Telkomsel diduga melakukan penghilangan kuota para pelanggan. Hal tersebut disinggung Anggota Komisi VI DPR RI Sadarestuwati dalam rapat kerja bersama direksi PT Telkom Indonesia.
Ia menyebut praktik “penghilangan paksa” kuota pelanggan Telkomsel itu kejam.
Bahkan, ia menyamakan Telkomsel dengan promo aplikator ojek online yang “bermasalah”.
“Kalau di Komisi VI DPR itu, kalau di sini boleh saya katakan Telkomsel kejam, karena melenyapkan kuota dari para penggunanya. Ini kalau dihitung tidak sedikit loh,” kata Sadarestuwati dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi PT Telkom Indonesia, yang dikutip Rabu (9/7/2025).
Lebih lanjut, politikus Fraksi PDI Perjuangan ini juga menjadi korban dari kekejaman Telkomsel tersebut dalam melenyapkan kuota pelanggan Telkomsel.
“Starlink tidak bisa mencapai pada tingkatan daerah yang pelosok-pelosok seperti desa saya. Saya sendiri, kalau mau telepon saja, saya sudah pakai jaringan WiFi. Tapi kalau mau telepon kalau tidak di atas, saya harus lari keluar rumah dulu,” ucap Sadarestuwati.
Dia pun meminta Telkomsel untuk buka-bukaan di hadapan Komisi VI DPR dengan membuka data, dan kemana larinya sisa kuota yang tidak terpakai pelanggan operator seluler itu.
“Contoh, saya menggunakan kartu Halo, tapi saya hampir tidak pernah sama sekali menggunakan untuk secara aktif. Tapi saya tiap bulan mesti membayar kuota. Bisa dibilang tidak terpakai lebih dari 50 persen. ke mana sisa kuota?,” tegasnya sambil mempertanyakan.
Menurut Indonesia Audit Watch (IAW), estimasi kerugian masyarakat akibat penghangusan kuota internet ini sekitar Rp 63 triliun per tahun.
Sadarestuwati juga menyoroti kontribusi Telkom terhadap negara yang dinilai belum optimal. Berdasarkan catatan, kontribusi Telkom melalui pajak dan dividen 2020–2024 hanya sekitar Rp20.041,5 miliar.
“Ini bukan persoalan kecil. Ini persoalan keadilan. Setiap rupiah yang dibayarkan masyarakat untuk pulsa atau paket data adalah hak yang sah dan seharusnya tidak hilang begitu saja,” tegasnya.
Potongan video Sadarestuwati yang mencecar Telkomsel dalam rapat kerja itu viral di media sosial dan menjadi perbincangan publik.
Namun, masyarakat menilai kecaman tersebut sebagai akrobatik. Mereka menunggu tindakan nyata terhadap Telkomsel atas kasus tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak Telkomsel masih belum memberikan keterangan terkait “begal” kuota pelanggan tersebut. ()