Jakarta, EKOIN.CO – Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar panen perdana ubi jalar varietas baru hasil pemuliaan, di Lahan Percobaan Ciparanje, Kampus Unpad Jatinangor, Sabtu, 5 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil pengembangan peneliti Unpad yang didukung Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Hadir dalam panen tersebut Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Rachmat Pambudy dan Rektor Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita.
Panen ini juga menjadi bagian dari kerja sama strategis Unpad dengan Bappenas, yang mendorong pendirian International Sweet Potato Center guna memperkuat ketahanan pangan nasional dan riset global ubi jalar.
Pusat tersebut diinisiasi melalui Pusat Riset Ubi Jalar PRAISE (Padjadjaran Center for Sweet Potato Research and Innovation Excellence) yang digagas oleh para peneliti di lingkungan Unpad.
“Saya pernah sampaikan ke Rektor Unpad untuk membentuk semacam International atau National Sweet Potato Center. Cita-cita kami, pusat ini memang berkelas internasional, tapi tetap berlokasi di Indonesia, di Unpad, yang bisa menjadi rujukan dunia,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Rachmat Pambudy.
Kolaborasi Internasional dan Kontribusi Lokal
Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas, Teni Widuriyanti, S.E., M.A., menyampaikan bahwa pengembangan pusat ubi jalar ini juga membuka peluang kerja sama internasional dengan negara-negara lain.
“Konsep Sweet Potato Center di Unpad ini tidak hanya menghadirkan potensi lokal seperti varietas-varietas ubi jalar yang telah dikembangkan, tetapi juga membuka peluang kerja sama internasional dengan negara-negara lain yang menjadikan ubi sebagai makanan pokok,” ujarnya.
Teni menambahkan, “Inisiatif ini merupakan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan, sekaligus bentuk inovasi yang ke depannya dapat diarahkan menuju hilirisasi. Kita harus mendukung, berkolaborasi, dan menjaga inisiatif ini agar benar-benar menjadi sesuatu yang konkret.”
Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita, menyambut baik dukungan pemerintah dan menyatakan komitmen institusinya dalam memperkuat kontribusi pada sektor pangan nasional.
“Mudah-mudahan Unpad dapat terus berkontribusi secara aktif, baik dalam mencetak pendidik-pendidik unggul maupun menghasilkan riset-riset baru yang relevan dengan bidang pertanian. Terima kasih kepada Kementerian Bappenas, semoga dapat terus mendukung Unpad agar terus berkembang ke skala yang lebih luas lagi,” kata Rektor Unpad.
Pemuliaan dan Potensi Wilayah
Varietas yang dipanen dikembangkan oleh Ketua PRAISE, Prof. Agung Karuniawan, bersama Dr. Debby Ustari, S.P., M.P., Arif Affan Wicaksono, S.P., M.Agr., serta mahasiswa Fadila Ridara, S.P., M.Agr., dan Saepul Zamil.
Pengembangan dilakukan berdasarkan warna daging umbi—kuning, oranye, putih, dan ungu—dengan memperhatikan ketahanan terhadap penyakit, hasil panen, daya simpan, dan adaptasi iklim.
“Kami juga menyesuaikan pengembangan ubi jalar dengan kebutuhan petani yang menginginkan varietas ubi jalar dengan bentuk umbi yang kompak, tidak menjalar jauh, sehingga lebih mudah dirawat dan efisien dalam budidaya. Upaya ini dilakukan melalui proses pemuliaan tanaman (breeding), yang meliputi seleksi, persilangan, hingga teknik mutasi untuk menghasilkan karakter tanaman yang diinginkan,” jelas Prof. Agung Karuniawan.
Prof. Agung telah meneliti ubi jalar sejak tahun 2007 dan membimbing lebih dari 20 doktor di bidang pertanian. Ia menekankan pentingnya sinergi antara peneliti dan petani dalam inovasi pertanian.
“Saya tergabung sebagai Dewan Pakar di Asosiasi Ubi Jalar Indonesia yang juga bekerja bersama petani. Dari sisi akademik dan sains, kami memiliki pemahaman tentang genetika, teknologi pengolahan hasil, inovasi teknologi, hingga manajemen pengelolaan wilayah pertanian. Sementara para petani memiliki pengalaman nyata di lapangan. Inovasi dalam pertanian itu sesungguhnya tumbuh dari proses saling melengkapi antara peneliti dan petani,” ujar Prof. Agung Karuniawan.
Dukungan Lintas Sektor
Wilayah sekitar Unpad Kampus Jatinangor, khususnya desa-desa di Kabupaten Sumedang, dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan ubi jalar secara berkelanjutan.
Panen perdana ini juga dihadiri oleh Wakil Kepala Badan Pusat Statistik RI Sonny Harry Budiutomo Harmadi dan Ketua Yayasan Jakarta Intercultural School (JIS) Phil Rickard.
Turut hadir pula Rektor Unpad Periode 2019–2024, Prof. Rina Indiastuti, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Transformasi Digital, Keuangan, dan Pengelolaan Bisnis Unpad Prof. Maman Setiawan, serta jajaran wakil rektor lainnya.
Direktur, kepala lembaga, dekan, dan wakil dekan dari berbagai fakultas di lingkungan Unpad juga turut menyaksikan panen ini sebagai bukti nyata sinergi antarunit dalam mendukung agenda riset dan pengabdian masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Unpad kembali menegaskan visinya sebagai pusat pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak langsung terhadap kebutuhan masyarakat dan pembangunan nasional.
KESIMPULAN
Panen perdana varietas baru ubi jalar di Unpad menandai langkah penting dalam integrasi riset akademik dan kebijakan nasional untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan awal dari inisiatif yang lebih besar dalam membangun pusat unggulan pangan berbasis lokal.
Melalui kerja sama strategis dengan Bappenas dan kolaborasi lintas sektor, Unpad berupaya menghadirkan solusi konkret atas tantangan pangan global, sembari memberdayakan potensi petani lokal. Pendirian International Sweet Potato Center menjadi wujud komitmen ini.
Pusat riset ubi jalar diharapkan tumbuh menjadi model kolaborasi antara akademisi dan praktisi, dengan hasil riset yang aplikatif, terarah, dan berkelanjutan. Dari Jatinangor, inovasi pangan berbasis lokal ini menatap panggung global.(*)