Jakarta, EKOIN.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) resmi menjajaki peluang kolaborasi akademik dalam pengembangan data statistik. Pertemuan digelar di Ruang Livin’, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu, 5 Juli 2025.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy. Dalam sambutannya, ia menegaskan peran strategis BPS dalam perencanaan pembangunan nasional melalui penyediaan data statistik yang akurat dan terpercaya.
Turut hadir pula Wakil Kepala BPS, Sonny Harry Budiutomo Harmadi, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, serta Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita. Hadir pula Plt. Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus dan 10 Kepala BPS Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Prof. Arief menjelaskan bahwa kerja sama Unpad dengan BPS sudah berlangsung melalui Program Pojok Statistik Unpad yang diresmikan sejak 2022. Program ini bertujuan mendekatkan data statistik kepada mahasiswa dan sivitas akademika.
“Unpad terbuka untuk peluang kerja sama bentuk lainnya dengan BPS,” ungkap Prof. Arief dalam forum tersebut.
Penguatan Sinergi Menuju Sensus Ekonomi 2026
Wakil Kepala BPS Sonny Harry menambahkan bahwa kepercayaan dan apresiasi dari perguruan tinggi menjadi dorongan penting. Ia berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kualitas data statistik bagi semua pemangku kepentingan.
“Kerja sama dengan akademisi sangat penting untuk menjamin kualitas metodologi dan relevansi data,” katanya di hadapan para peserta pertemuan.
Pertemuan ini juga menjadi wadah konsolidasi awal menjelang pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026. Kepala BPS daerah yang hadir diminta aktif membangun kemitraan lokal dengan kampus dan lembaga riset.
Setelah diskusi berakhir, Darwis Sitorus langsung berkomunikasi dengan pihak Unpad untuk menindaklanjuti peluang kerja sama lanjutan. Fokus utama adalah dukungan sumber daya akademik bagi pelaksanaan Sensus Ekonomi mendatang.
Kolaborasi yang dijajaki mencakup pelatihan, riset bersama, serta pemanfaatan data statistik dalam kajian pembangunan daerah.
Menuju Data yang Lebih Terbuka dan Akademis
Rektor Unpad menegaskan bahwa lingkungan kampus merupakan tempat strategis untuk mendorong literasi statistik. Ia menyatakan bahwa mahasiswa kini perlu terbiasa menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pihak Kementerian PPN/Bappenas menyambut baik komitmen kedua institusi tersebut. Menurut Menteri Rachmat Pambudy, integrasi kebijakan dan akademik melalui data merupakan kunci perencanaan berbasis bukti.
“Kolaborasi semacam ini harus diperkuat agar kebijakan yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Unpad dan BPS sepakat untuk membentuk tim kerja gabungan guna memetakan bentuk kolaborasi lebih konkret. Tim ini akan mulai bekerja dalam beberapa pekan ke depan.
Langkah ini dinilai krusial untuk mempercepat penyebarluasan data dan meningkatkan keterlibatan akademisi dalam pengembangan kebijakan publik.
Pertemuan antara BPS, Unpad, dan Kementerian PPN/Bappenas mencerminkan pentingnya sinergi antara institusi pemerintah dan akademik dalam penguatan sistem data nasional. Dengan kerja sama yang telah terbangun melalui Pojok Statistik, Unpad memberikan sinyal kuat untuk keterlibatan lebih jauh.
Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam menyongsong pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026, yang menuntut ketersediaan dan pemanfaatan data berkualitas. BPS membutuhkan dukungan akademisi untuk memperluas jangkauan serta meningkatkan akurasi statistik yang dihasilkan.
Kolaborasi lanjutan yang akan dirancang ke depan menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan kini bergerak ke arah yang lebih inklusif dan berbasis bukti. Peran universitas sebagai pusat ilmu pengetahuan diharapkan memberi dampak positif yang luas bagi publik dan pengambil kebijakan.(*)