Jakarta, EKOIN.CO – IPB University resmi menutup rangkaian kegiatan Biopolymer and Biocomposite Summer Course atau BioCircle 2025 pada Sabtu, 29 Juni 2025. Bertempat di Sekolah Bisnis IPB, program ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai negara dalam upaya memperkuat riset dan pengembangan teknologi hijau.
Sebanyak 27 mahasiswa dari delapan negara berpartisipasi, terdiri atas 17 peserta nasional dan 10 mahasiswa internasional. Negara-negara asal peserta antara lain Belanda, Malaysia, Filipina, Thailand, Comoro Island, Tanzania, dan Zimbabwe.
Selama tujuh hari, peserta terlibat dalam serangkaian aktivitas akademik dan praktis yang mendalami potensi biopolimer serta biokomposit berbasis sumber daya lokal. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama berbagai lembaga di IPB University.
Ketua panitia, Dr Yessie Widya Sari, menyebut program ini didukung oleh Lembaga Riset Internasional Teknologi Maju, Departemen Fisika, Sekolah Bisnis, dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB.
“Selama tujuh hari, peserta mendapat kuliah umum, praktik laboratorium, diskusi tematik, hingga kunjungan industri,” ujar Dr Yessie dalam keterangannya.
Kolaborasi Internasional dan Dukungan Institusi
Program ini juga menggandeng berbagai institusi ternama seperti Groningen University, Wageningen University, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Para pakar dari lembaga tersebut hadir sebagai pemateri.
Dr Daniele Parisi dari University of Groningen menyampaikan materi mengenai metode penilaian keberlanjutan material biomassa. “Peserta belajar bagaimana menilai kualitas dan keberlanjutan material biomassa dari berbagai pendekatan saintifik,” jelasnya.
Selain menerima materi, peserta ditantang untuk menyusun proyek inovatif berbasis biopolimer. Mereka mempresentasikan ide melalui poster dan video kreatif, disertai strategi implementasi serta dampaknya bagi lingkungan.
Karya-karya tersebut dinilai oleh tim juri dari sivitas akademika IPB University. Penilaian didasarkan pada aspek keberlanjutan, kreativitas, dan relevansi terhadap ekonomi sirkular.
Kegiatan lapangan turut menjadi bagian penting dari program ini. Salah satunya adalah kunjungan ke PT Greenhope di Tangerang, produsen bioplastik yang memanfaatkan teknologi biomassa.
Puncak Acara dan Apresiasi
Rangkaian BioCircle 2025 ditutup dengan pertunjukan budaya, testimoni peserta, serta pengumuman pemenang lomba Sustainable Product Design. Acara puncak berlangsung pada Sabtu (29/6) di Sekolah Bisnis IPB.
Kompetisi tersebut dimenangkan oleh tim gabungan dari IPB University, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Aurora State College of Technology dari Filipina. Inovasi mereka dinilai memiliki nilai praktis dan potensi pengembangan berkelanjutan.
Penutupan dilakukan oleh Prof Iskandar Z Siregar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerja Sama, dan Alumni. Ia memberikan apresiasi terhadap antusiasme peserta dan kolaborasi antarnegara.
“Program ini menjadi bukti nyata kontribusi IPB University dalam mendorong ekonomi berbasis bio dan teknologi hijau untuk masa depan,” ucap Prof Iskandar dalam sambutannya.
Melalui program ini, IPB University menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ilmu pengetahuan berbasis lingkungan dan pemberdayaan sumber daya lokal. Peserta juga didorong memperluas jaringan global mereka.
BioCircle 2025 telah menjadi ajang pembelajaran multidisiplin bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang. Tak hanya menghadirkan materi teknis, program ini juga membuka ruang bagi dialog lintas budaya dan kolaborasi internasional. Keikutsertaan mahasiswa dari delapan negara menjadi wujud nyata komitmen global terhadap isu lingkungan.
Dengan menitikberatkan pada biopolimer dan biokomposit, program ini menegaskan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengembangan teknologi. Materi dari para pakar, praktik laboratorium, hingga kunjungan industri memperkuat pemahaman peserta terhadap aplikasi nyata ilmu pengetahuan.
IPB University, melalui BioCircle 2025, kembali membuktikan perannya sebagai institusi pendidikan yang aktif dalam membangun solusi hijau. Kolaborasi yang terjalin diharapkan melahirkan generasi inovator yang mampu menjawab tantangan lingkungan masa kini dan mendatang.(*)