Jakarta, EKOIN.CO – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan penerimaan negara dari sektor hulu migas hingga Mei 2025 mencapai US$5,18 miliar atau setara Rp83,9 triliun. Angka ini baru mencapai 39,8% dari target APBN 2025 sebesar US$13,03 miliar.
“Realisasi masih di bawah target karena harga minyak yang turun sejak awal tahun,” jelas Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (1/7/2025). Harga minyak mentah Indonesia (ICP) hanya berkisar US$65-77 per barel, lebih rendah dari asumsi APBN sebesar US$82 per barel.
Dengan tren ini, SKK Migas memproyeksikan penerimaan migas hingga akhir 2025 hanya akan mencapai US$10,8 miliar atau 81% dari target. “Kondisi harga minyak global yang masih fluktuatif menjadi tantangan utama,” tambah Djoko.