Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto kembali melontarkan peringatan tegas kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pidatonya saat menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2025 yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 28 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti urgensi pelayanan terbaik kepada rakyat serta pentingnya pengelolaan anggaran negara secara bertanggung jawab. Ia mengingatkan agar seluruh menteri fokus terhadap tugas utama mereka dan tidak lengah terhadap amanah yang diemban.
Menurut Prabowo, Indonesia harus bersiap menghadapi tantangan global dan tidak boleh bermain-main dalam urusan yang menyangkut kepentingan nasional. Ia menekankan bahwa jabatan adalah kepercayaan dan bukan kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi.
“Kita harus jaga uang rakyat. Jangan sampai uang rakyat tidak sampai kepada yang membutuhkan. Jangan salah gunakan,” tegas Prabowo dalam pidatonya yang dikutip dari CNN Indonesia.
Ia juga meminta para menteri untuk bekerja cepat dan efektif dalam mempersiapkan program-program tahun mendatang. Prabowo menegaskan bahwa disiplin dan integritas merupakan hal mutlak dalam setiap tindakan pemerintahan.
Peringatan tersebut bukanlah yang pertama kali disampaikan Prabowo. Sebelumnya, ia telah berkali-kali memberikan sinyal kuat kepada jajaran pemerintah agar serius dalam menjalankan tugas kenegaraan.
Kali ini, peringatan itu muncul dalam suasana Musrenbangnas yang dihadiri berbagai pejabat kementerian dan lembaga pemerintahan. Prabowo tidak segan menegur langsung agar tidak ada celah bagi penyimpangan di tubuh pemerintahan.
“Kalau tidak serius, rakyat akan menilai. Dan jika kita tidak bekerja untuk rakyat, sejarah akan mencatat,” kata Prabowo dalam forum tersebut.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga kepercayaan publik. Menurutnya, rakyat semakin cerdas dan kritis terhadap kinerja pemerintah sehingga keterbukaan dan akuntabilitas adalah keharusan.
Selain itu, Prabowo mengajak seluruh pemimpin lembaga pemerintahan untuk meningkatkan sinergi lintas sektor demi efisiensi program-program pembangunan.
Musrenbangnas 2025 menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk menyelaraskan arah pembangunan nasional. Dalam forum ini, kementerian dan lembaga menyampaikan rencana dan proyeksi anggaran untuk tahun depan.
Prabowo menekankan bahwa pengelolaan anggaran harus berbasis pada kebutuhan masyarakat. Ia menilai bahwa penggunaan dana publik harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan kejujuran.
“Jangan ada satu rupiah pun yang disalahgunakan. Kita harus jadi pelayan rakyat, bukan penguasa,” ujarnya dalam pidato yang ditayangkan langsung di kanal resmi pemerintah.
Menurut Prabowo, pemerintah perlu fokus pada program-program yang memberikan manfaat nyata dan cepat dirasakan masyarakat. Ia juga menyebut perlunya perencanaan jangka panjang yang berkelanjutan.
Ia meminta agar seluruh program kerja kementerian tetap dijalankan meskipun masa transisi pemerintahan sedang berlangsung. Prabowo mengatakan bahwa proses transisi tidak boleh menghambat pelayanan publik.
Transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo-Gibran disebut Prabowo harus berlangsung cepat dan efisien. Ia menilai bahwa negara tidak memiliki waktu untuk berlama-lama dalam proses penyesuaian.
Ia menyebut pemerintahan baru harus langsung bekerja sejak hari pertama menjabat. Oleh karena itu, ia meminta para menteri saat ini memastikan bahwa seluruh program berjalan sesuai rencana.
Prabowo mengatakan tidak boleh ada kekosongan koordinasi atau keterlambatan pelaksanaan program yang bersumber dari APBN. Menurutnya, rakyat tidak boleh menjadi korban dari proses birokrasi yang lamban.
“Transisi bukan alasan untuk berhenti bekerja. Justru harus lebih disiplin,” ujarnya dengan nada serius.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa lagi mengandalkan retorika semata. Pelaksanaan di lapangan, kata dia, adalah ukuran utama keberhasilan pemerintahan.
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengingatkan bahwa setiap menteri bertanggung jawab langsung kepada rakyat. Ia menilai bahwa jabatan publik harus dijalani dengan komitmen dan kesungguhan penuh.
Ia menyebut bahwa rakyat tidak ingin mendengar alasan, tetapi ingin melihat hasil nyata. Oleh sebab itu, seluruh menteri harus menunjukkan integritas melalui tindakan.
Prabowo menekankan bahwa pengawasan dari masyarakat akan semakin kuat. Pemerintah dituntut untuk tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja dengan benar.
“Kalau menteri tidak sanggup, lebih baik mundur,” katanya tegas.
Ia mengingatkan bahwa kepercayaan rakyat tidak boleh disia-siakan. Karena itu, setiap kebijakan harus benar-benar dipertimbangkan manfaatnya.
Kepemimpinan Tegas Diharapkan Jadi Contoh
Pidato Prabowo yang lugas itu mengundang perhatian publik. Banyak yang menilai bahwa gaya kepemimpinannya mencerminkan ketegasan dan keberanian dalam menegakkan disiplin birokrasi.
Forum Musrenbangnas menjadi panggung resmi di mana Prabowo menyampaikan arah kebijakan dan gaya kepemimpinan yang akan ia bawa ke Istana. Ia ingin memastikan bahwa budaya kerja keras dan jujur menjadi identitas pemerintahannya kelak.
Beberapa pengamat menilai bahwa pidato itu merupakan pesan langsung kepada para menteri agar bersiap menghadapi tuntutan lebih tinggi di era pemerintahan baru.
Sebagian lainnya menafsirkan bahwa Prabowo sedang menyiapkan penyaringan ketat terhadap siapa saja yang akan bergabung di kabinetnya nanti.
Namun demikian, Prabowo belum menyebutkan nama-nama menteri yang akan dipertahankan atau diganti.
Meskipun menyoroti pentingnya perubahan, Prabowo memastikan bahwa program-program strategis pemerintah saat ini tetap akan dilanjutkan. Ia menilai bahwa kesinambungan kebijakan menjadi bagian penting dari stabilitas nasional.
Prabowo menyebut bahwa program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial tetap menjadi perhatian utama.
Ia juga meminta agar kementerian yang menangani sektor-sektor strategis mempercepat pelaksanaan proyek pembangunan agar hasilnya segera dirasakan rakyat.
“Saya tidak akan tolerir keterlambatan. Proyek besar harus tepat waktu,” tegas Prabowo.
Ia mengatakan bahwa rakyat berhak atas pelayanan terbaik dan pemerintah harus hadir dengan solusi yang cepat dan tepat.
Prabowo juga mengingatkan agar belanja kementerian tidak digunakan untuk kegiatan seremonial yang tidak berdampak langsung. Ia menekankan efisiensi dan efektivitas anggaran dalam setiap program.
Ia mengatakan bahwa uang negara harus dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya dinikmati segelintir elite.
Prabowo menyebut bahwa ia akan melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja setiap kementerian. Ia juga membuka kemungkinan audit menyeluruh bagi instansi yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Pemerintah, menurutnya, harus bekerja transparan dan terbuka terhadap kritik. Karena itu, pengawasan publik tidak boleh dibatasi.
Ia menilai bahwa transparansi dan akuntabilitas merupakan fondasi pemerintahan yang kuat.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyentuh soal tantangan global yang semakin kompleks. Ia menyinggung ketegangan geopolitik, krisis pangan, dan perubahan iklim sebagai isu yang memerlukan perhatian ekstra.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh hanya fokus pada urusan domestik, tetapi juga harus adaptif terhadap dinamika dunia.
Ia meminta para menteri untuk menyusun strategi antisipatif dan responsif terhadap potensi krisis global.
“Ketahanan nasional itu menyeluruh. Jangan hanya bicara senjata, tapi juga pangan, air, dan energi,” kata Prabowo.
Ia menyebut bahwa pemimpin masa depan harus mampu berpikir jauh ke depan dan bersikap cepat dalam pengambilan keputusan.
Melalui peringatan kerasnya, Prabowo Subianto menunjukkan keseriusannya dalam menegakkan pemerintahan yang bersih dan efisien. Pesan tegas itu seharusnya menjadi cambuk bagi para pejabat negara agar tidak bermain-main dengan amanah rakyat.
Pidato tersebut menegaskan bahwa kepemimpinan ke depan akan menuntut akuntabilitas tinggi dari seluruh pejabat publik. Dengan demikian, kinerja menteri tidak hanya dinilai dari laporan, tetapi dari dampak nyata di masyarakat.
Ketegasan Prabowo dalam pidato resmi menunjukkan bahwa masa transisi tidak akan dijadikan alasan untuk menurunkan kinerja. Ia ingin memastikan bahwa pemerintahan berjalan mulus dari masa ke masa.
Dengan mengingatkan menteri agar berhenti bermain politik dan mulai bekerja konkret, Prabowo mencoba membangun budaya baru dalam birokrasi nasional.
Jika peringatan tersebut dijalankan secara konsisten, maka pemerintah Indonesia ke depan berpeluang besar menjadi lebih efisien dan berintegritas tinggi dalam melayani rakyat. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v