Jakarta, EKOIN.CO – Warga Jakarta dan sekitarnya merasakan suhu udara yang lebih dingin dalam beberapa hari terakhir, intensitasnya mulai dari pagi hingga malam. Fenomena ini menarik perhatian publik dan lembaga meteorologi nasional.
- Fenomena dingin ini terjadi saat puncak musim kemarau, di mana langit cenderung cerah tanpa banyak tutupan awan. Mulai dari pagi hingga malam, suhu terasa turun signifikan.
- BMKG menyebut suhu maksimum harian menurun beberapa derajat Celsius dalam rentang waktu ini.
- Berdasarkan data di lapangan, kelembaban udara rendah dan angin bertiup tenang, mendukung penurunan suhu lebih cepat.
- Angin Monsun Australia yang kering bergerak melintasi Samudra Hindia menuju Asia membawa massa udara dingin ke wilayah selatan ekuator, termasuk Jakarta.
- Posisi geografis Indonesia di belahan selatan khatulistiwa dan fenomena sudut datang matahari juga mempengaruhi intensitas pendinginan.
Alur Terjadinya Suhu Dingin di Jakarta
- Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa pada musim kemarau puncak (Juli–Agustus, bahkan hingga September), angin Monsun Australia mendominasi.
Peran Monsun Australia dan Posisi Matahari
- Monsun Australia menjadi faktor utama menurunkan temperatur udara di kawasan selatan ekuator, termasuk Jakarta, Bali, hingga Nusa Tenggara.
- Dampak Cuaca Dingin di Jakarta dan Sekitar
- Warga melaporkan suhu terasa sejuk, beberapa kawasan suburban seperti Depok dan Bekasi bahkan berkabut ringan saat pagi hari.
Klarifikasi Ilmiah dari BMKG
- BMKG menegaskan bahwa fenomena dingin ini bukan akibat Aphelion, melainkan kombinasi meteorologis lokal.
Prediksi dan Antisipasi Cuaca Mendatang
- BMKG memperkirakan suhu dingin ini akan terus berlangsung hingga akhir musim kemarau, yakni September 2025.
- BMKG mengimbau publik memantau berita cuaca secara rutin untuk kesiapsiagaan harian.
Masyarakat diimbau mengenakan pakaian hangat ringan saat pagi dan malam untuk menghindari masuk angin serta menjaga daya tahan tubuh dalam situasi suhu menurun. Penting pula memperhatikan pola hidrasi dengan konsumsi air dan vitamin secara cukup agar tetap fit di tengah perubahan cuaca. Bagi aktivitas luar ruang seperti olahraga, disarankan pemanasan ekstra agar tubuh siap beradaptasi dengan suhu dingin. Anak-anak dan lansia perlu perhatian lebih karena rentan terhadap fluktuasi suhu signifikan. Akhirnya, selalu ikuti informasi dan peringatan dari BMKG agar dapat merencanakan segala aktivitas dengan lebih efektif dan aman.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v